Bagi yang pernah minum jamu, pasti tahu jenis rempah ini, ya
ini adalah temulawak yang biasanya digunakan untuk campuran jamu tradisional
atau jamu instan yang banyak dijual di pasaran.

Temulawak atau yang bernama latin Curcuma xanthorrhiza ini
banyak dikenal orang tumbuh dan berasal dari Indonesia. Tapi kenapa yang
memiliki hak paten justru Amerika Serikat? Hal ini sangat dirisaukan produsen
jamu tanah air, apa jadinya jika tanaman salah satu bahan jamu ternyata
dipatenkan negara asing.

Kerisauan itu membuat Koordinator Masyarakat Bangga Produk
Indonesia, Alvin Lie, menyambangi DPR, di kantor wakil rakyat itu, ia
mengunggapkan kerisaunnya “ Industri jamu tradisional terancam. Apa jadinya
industri jamu kalau digugat AS? Mau dibawa kemana Industri kita?” ungkapnya di
ruang pers DPR, Senayan Kamis (21/10).

Temulawak mempunyai khasiat yang luar biasa untuk kesehatan
tubuh, yaitu bisa digunakan untuk anti inflamasi, anti hepatotoksik (kelainan hati), anti
radang, dapat mengobati empedu, sembelit, wasir, diare dan juga untuk mencegah
kanker.

Indonesia
terkenal dengan negara yang kaya akan rempah, maka tidak jarang banyak macam rempah yang tumbuh di tanah air. Salah satu contoh yang masih berkaitan adalah
sampai dengan saat ini obat kanker produksi luar negeri saja masih meminta pasokan
bahan baku temulawak dari Indonesia.

Alvin Lie mendesak pemerintah untuk segera bertindak membela
produk-produk industri dalam negeri. Menurutnya, ini bukan kasus pertama. Sebelumnya
pada Mei 2010, kerajinan tangan tempurung kelapa yang merupakan kerajinan khas
Indonesia dipatenkan oleh
seorang warga Prancis yang ternyata setelah diusut ia pernah menjalin kemitraan
dengan pengrajin Indonesia.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?35754

Untuk melihat artikel Utama lainnya, Klik di sini

Klik di sini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
_______________________________________________________________

Supported by :