Menjadi  orangtua tunggal, membuat Shandra Woworuntu ingin berusaha mencari pekerjaan yang lebih menjanjikan untuk keluarganya. Wanita yang pernah bekerja di salah satu bank di Jakarta ini akhirnya memutuskan untuk melamar ke sebuah agen yang memasang iklan di salah satu Koran Ibukota. Dalam lowongan itu dijanjikan pekerjaan untuk salah satu hotel di Amerika. Bermodal Rp 35 juta untuk kepengurusan dokumen, visa dan lain-lain, wanita yang akrab disapa Ine juga mengikuti beberapa tes yang cukup lama. Hampir 3 bulan Ine mondar mandir untuk menjalani tes, sampai akhirnya diberangkatkan ke New York, Amerika Serikat.

Ketika ke New York Ine tidak sendiri, ada 6 orang calon pegawai yang dijanjikan sama, 4 wanita dan 2 pria. Namun sesampainya disana mereka langsung dipisah, dijemput oleh orang yang bebeda. Tahun 2001 mungkin menjadi tahun yang sulit ia lupakan, di tahun itulah ia terpaksa harus menerima kenyataan bahwa dirinya ditipu sindikat perdagangan manusia.

Bukan pekerjaan seperti yang dijanjikan, tapi Ine dan rekan lainnya dijual ke mafia. Di bawah tekanan dan ancaman senjata, Ine  pasrah. Semua dokumen, baik paspor, visa, dan tanda pengenal lainnya disita. Mereka disekap dan dipaksa melayani pria-pria hidung belang.  Kapan saja dibutuhkan, mereka langsung diantar ke pemesan, dan malamnya dijual di kasino.

Bagaimana Ine bisa tiba di New York dan pengalaman pahit apa yang dirasakan Ine semasa disekap dan dijual oleh mafia. Apa yang selanjutnya terjadi? Simak perbincangan Ine dengan Kabari, tentang bagaimana ia bisa terjebak mafia perdagangan manusia.

Untuk mendengarkan Podcast Part 2, Klik disini

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?50464

Untuk melihat artikel Amerika / Exclusive lainnya, Klik disini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :