Desain batik karya Anggi Firmansyah asal Bandung, Reni Nur Safitri asal Bengkulu dan M. Rizqi Fermanda asal Lumajang terpilih sebagai Pemenang Pertama, Kedua dan Ketiga Lomba Desain Batik bertema “Merayakan 75 tahun Hubungan Diplomatik RI-AS” (18/5). Sejak diumumkan, tak kurang 266 desain batik yang masuk dan diseleksi oleh Dewan Juri.
Penilaian berdasarkan beragam kriteria – mulai dari Kreativitas, Estetika dan Orisinalitas, Kesesuaian dengan Tema, Harmoni Warna, Inspirasi Budaya hingga Kesesuaian Fungsional. Keputusan pemenang berhasil dicapai secara aklamasi oleh Dewan Juri yang terdiri dari unsur Kementerian Luar Negeri, KBRI Washington DC, Kedutaan Besar AS di Jakarta, Bank Mandiri selaku sponsor, dan desainer senior Samuel Wattimena.
Dengan memberi nama desain “Parang Mahhardhika”, pemenang pertama Anggi Firmansyah bertutur mengenai semangat kemerdekaan Indonesia dan AS.
Semangat tersebut tergambar dalam motif yang memadukan secara apik lambang negara Indonesia, Garuda yang bertengger di Monas, dan lambang AS, Elang Botak, yang bertengger di Capitol Hill serta simbol-simbol lainnya seperti Lady Liberty simbol penerang, bunga sepatu yang melambangkan kesejahteraan dan lain-lain, yang dipadu sempurna dengan ikatan motif parang melambangkan kesejahteraan dan karakter baik, dengan garis diagonal yang menyiratkan rasa hormat dan aspirasi kedua negara.
Secara keseluruhan Batik Parang Mahardhika menjadi simbol hubungan diplomasi Indonesia dan Amerika yaitu kebebasan, keadilan, dan kesejahteraan.
Pemenang kedua dan ketiga juga menampilkan karya yang tak kurang keindahan dan kedalaman maknanya. Sang runner up, Reni Nur Safitri berhasil mengkawinkan motif sidomukti yang bermakna kesejahteraan disandingkan dengan Patung Liberty dan Tugu Monas secara apik.
Lain lagi sang juara ketiga, M. Rizqi Fermanda asal Lumajang melukiskan perbedaan yang besar namun memiliki ikatan yang erat untuk tumbuh dan berinovasi satu sama lain, dengan memadukan unsur-unsur batik sehingga menjadi satu kesatuan yang terikat.
Dalam kreasi desain ini Rizqi Fermanda menyampaikan harapannya agar terlepas dari berbagai perbedaan yang ada, kedua negara bisa saling mengikat diri dalam persahabatan dan melindungi satu sama lainnya demi tujuan bersama.
Lomba Desain Batik diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan KBRI Washington DC dan Kedutaan Besar AS di Jakarta. Lomba merupakan salah satu kegiatan diplomasi publik di bidang fashion diplomacy sekaligus mengisi perayaan hubungan bilateral Indonesia-AS yang telah berlangsung selama 75 tahun.
Sumber foto: kemlu.go.id
Baca Juga:
- Band Metal Asal Bandung INVICTA Rilis Album Perdana “Dying to See the Light”
- Perjuangan Ndarboy Genk: Dari Penolakan Keluarga Hingga Menginspirasi Melalui Film Ambyar Mak Byar
- Wawancara Frédéric Fugen yang Sukses Lakukan Dua BASE Jump di Autograph Tower Jakarta
- Lompatan Bersejarah dari Puncak Autograph Tower, Atlet Red Bull Angkat Olahraga Dirgantara Indonesia ke Kancah Dunia
- Perluas Akses Pendidikan, Menag RI dan Dubes AS Teken MoU Program Fulbright