Bertepatan dengan setahun pemerintahan Presiden Donald J. Trump, tokoh-tokoh pergerakan dan pejuang hak-hak sipil di Los Angeles mencanangkan sebuah acara yang diberi nama INTO ACTION. Acara tersebut mengandalkan kekuatan komunitas guna mengekspresikan perlawanan melalui budaya. Untuk itu, INTO ACTION menyatukan ratusan seniman visual terkemuka, aktivis dan juga influencer yang tampil dalam berbagai instalasi seni kreatif, panel diskusi, dan pertunjukan musik. Bertempat di Downtown Los Angeles, festival yang berlangsung selama 9 hari ini diharapkan dapat menyoroti berbagai ketidakadilan dan menggembleng masyarakat agar mampu mengubah gagasan menjadi tindakan yang memperjuangkan keadilan di segala lini.

Aktor Wilmer Valderrama pada salah satu forum diskusi.

Sebuah gedung kosong seluas lebih kurang setengah hektar pun disulap menjadi galeri yang dipenuhi karya seniman-seniman ternama, seperti Andrea Bowers, Shepard Fairey, Hank Willis Thomas, Ernesto Yerena, Dread Scott, Glenn Kaino, Edgar Arceneaux, Carole Feuerman, Emory Douglas, Frohawk Two Feathers, Ken Gonzales- Hari, Mary Iverson, Michael Murphy, Patrick Martinez, Robbie Conal, Sam Durant, Sherin Guirgus, Swoon, Zoe Buckman, dan masih banyak lagi. Setiap instalasi seni yang ditampilkan mengandung pesan penting yang menggambarkan keseluruhan tema besar dan nilai-nilai kolektif, seperti halnya Keadilan adalah Hak Asasi Manusia, Bersama Kami Bangkit, Tidak Ada Manusia yang Ilegal, dan isu-isu hangat lainnya.

INTO ACTION melibatkan beberapa kurator dengan berbagai latar belakang. Di antaranya, Hank Willis Thomas & Michelle Woo, seniman konseptual yang identik dengan tema yang berkaitan dengan identitas, sejarah dan budaya populer; Glenn Kaino, seniman konseptual yang kerap menampilkan instalasi skala besar dan seni patung  yang mengandung komentar bernuansa sosial, politik, dan budaya; Yosi Sergant, mantan Direktur Komunikasi National Endowment for the Arts; dan Favianna Rodriguez yang dikenal menggunakan seni sebagai alat pergerakan dengan tema globalisasi, imigrasi, feminisme, patriarki, interdependensi, dan kritik terhadap produk bahan pangan hasil rekayasa genetika (GMO).

Selain itu, INTO ACTION juga melibatkan tokoh-tokoh terpandang lainnya sebagai pembicara dalam berbagai forum diskusi. Misalnya, aktor Wilmer Valderrama, Van Jones – Presiden Yayasan Dream Corps; musisi rap Chuck D.; Bobby Hundreds – pendiri merek fashion The Hundreds, Blake Mycoskie – pendiri Tom’s Shoes, Carmen Perez – ketua The Womens March dan musisi Will.I.Am dari Black Eyed Peas.