KabariNews –  Jawa Timur (Jatim) terus berbenah untuk menyambut delagasi pengusaha Amerika Serikat (AS) yang akan berkunjung ke Jatim, dengan menyiapkan ribuan pengusaha Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang siap ekspor. Hal itu terungkap saat wakil Gubernur Jatim, Syaiffulah Yusuf menerima kunjungan kerja delegasi Konsulat Jenderal (Konjen) Indonesia di Los Angeles, Jumat (11/03).

Ini merupakan rangkaian dari hasil bussines meeting antara wakil Gubernur Jatim yang akrab dipanggil Gus Ipul dengan 25 pengusaha Los Angeles, Senin (30/01), di KJRI Los Angeles-AS, Jl. Wilshire 3457 Los Angeles. Gubernur Jatim juga melakukan serangkaian promosi Trade, Tourism, and Investment (TTI)  ke beberapa kota di AS, antara lain di Sacramento dan San Fransisco.

Kepastian kunjungan delegasi pengusaha Los Angeles itu disampaikan oleh Konjen RI di Los Angelas, Umar Hadi disela-sela kunjungannya di kantor wakil Gubernur Jatim. Selanjutnya Umar Hadi mengatakan ini merupakan respon ketertarikan pengusaha Los Angeles terhadap promosi dan potensi  trade, tourism, and investment (TTI) Jatim yang di paparkan Gus Ipul saat bussines meeting.

Delegasi pengusaha Los Angeles akan berkunjung ke Jatim guna mengkongkritkan kegiatan investasi, perdagangan, dan pariwisata yang akan di lakukan di Jatim. Beberapa usaha lokal yang potensial untuk dikerjasamakan dengan pengusaha Los Angeles diantaranya, funiture, makanan prosesan, pariwisata, kedirgantaraan, energi pengolahan air dan sampah. Selanjutnya akan dijajaki kerjasama dalam bidang pendidikan.

Disisi lain, Pemprov Jatim akan memberi 4 garansi kepada investor yaitu dibidang kesediaan listrik, pelayanan perijinan 17 hari untuk investor asing, pengadaan lahan (khususnya di industrial real estate), dan sumber daya manusia (SDM).

Sementara itu menurut Gus Ipul mengatakan produk UMKM Jatim, punya potensi besar dan banyak diminati oleh konsumen atau masyarakat yang berada di Los Angeles, AS. “Namun karena keterbatasan produk, distribusi, hingga pakcaging menjadikan produk Jatim sangat terbatas jumlahnya di AS, padahal pasar maupun konsumen di sana sangat potensial”, terang Gus Ipul.

Berdasarkan neraca perdagangan Jatim ke AS di tahun 2015 dalam kurun waktu bulan Januari-November mengalami surpplus sebesar US$ 525.38 juta dan menyumbang 11,33% dari total ekspor Jatim.

Komoditi utama ekspor non migas Jatim meliputi, produk pertanian, pengolahan kayu, makanan dan minuman, pengolahan almunium, besi, baja, hingga mesin-mesin otomotif. Konjen RI di Los Angeles, Umar Hadi menambahkan, “pada tahun 2015, untuk produk kayu yang dijadikan funiture mencapai US$ 495 juta, naik sekitar 3%, dan diperkirakan lima tahun lagi akan tumbuh sekitar 3,5%”.

Inilah peluang yang harus bisa dimaksimalkan oleh pengusaha UMKM Jatim. Diperkirakan ekspor produk makanan dan minuman serta produk kayu seperti funiture dari Jatim akan menyumbang sekitar US$ 10 miliar. (Yan-Jatim)