Dalam literatur, nama kota Jakarta berganti empat kali. Sunda Kelapa,Jayakarta, Batavia lalu menjadi Jakarta sekarang. Dekade panjang kota Jakarta menyisakan kenangan. Salah satunya bangunan atau gedung tua.

Jam sembilan pagi ratusan orang berjubel di Museum Bank Mandiri, Kota.Hampir semuanya memakai pakaian warna merah. Panitia terlihat sibuk membagikan tanda pengenal kepada para peserta. Suasana begitu riuh,namun tertib.

Pagi itu akan digelar acara jalan-jalan menjelajahi kota tua Jakarta, lengkap ditemani guide. Peserta acara cukup banyak, lebih dari 300 orang dari berbagai usia dan kalangan.Mereka ini umumnya menyukai wisata sejarah.

Sebelumnya,para peserta dibagi menjadi dua puluh kelompok. Satu kelompok terdiridari 10 sampai 20 orang dan dipandu oleh seorang guide. Tepat jam sepuluh, masing-masing kelompok dilepas untuk berjalan kaki menyusuri rute yang telah disiapkan. Kabari nimbrung dalam kelompok pertama.

Pemberhentian pertama adalah Pasar Pagi Lama di jalan Asemka. Rombongan berhenti sekitar lima menit dan mendengarkan penjelasan guide mengenai sejarah Pasar Pagi Lama. Katanya, pasar pagi ini sudah ada sejak dulu. Kemudian dipindahkankan ke Mangga Dua.

Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Rumah Pasar Gelap, Klenteng Budhi Darma, gedung sekolah Tiong Hoa Hwee Kwan, dan rumah saudagar Souw. Sepanjang perjalanan tak henti-hentinya para peserta mengambil gambar dengan kamera saku yang mereka bawa. Sesekali terdengar komentar kagum dari mulut mereka.“Jakarta ternyata menyimpan banyak kenangan, ya !” celetuk Jasmine,(38) salah satu peserta kepada Kabari.

Meski kaki terasa pegal, tapi para peserta tampak bersemangat. Mereka menyimak dengan seksama setiap penjelasan guide. Banyak juga yang bertanya, terutama saat rombongan sampai di Jalan Pintu Kecil I yang banyak terdapat rumah bergaya Tionghoa kuno. Mereka bertanya seputar desain rumah-rumah tersebut. Seperti, mengapa selalu ada cermin didepan pintu rumah dan sebagainya.

Ketika rombongan tiba di Gereja Santa Maria de Fatima, beberapa peserta awam, dan baru pertama kali ikut cara semacam ini sedikit tak percaya, bahwa gedung mirip kelenteng ini sebenarnya sebuah Gereja.

http://uk.youtube.com/watch?v=VY0GEVkJokI

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?31206

Klik Disini untuk Baca Artikel ini di Majalah Kabari April 2008 ( E-Magazine )

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

Intero Real Estat

Lebih dari 1 juta rumah di Amerika

Klik www.InteroSF.com          Email :  Info@InteroSF.com

Telp. 1-800 281 6175