Malang nian
nasib TKI kita. Sudah jauh-jauh mencari uang untuk keluarga dan menjadi sumber
devisa negara. Pulang-pulang malah tinggal nama.

Yang memilukan, meski sudah
terbujur kaku, jenazah TKI bernama Suprihatin (31), warga Desa Bagorejo,
Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, masih pula telantar selama
dua hari di Terminal Kargo Bandara Juanda, Surabaya. Pasalnya pihak keluarga
mengaku tak punya biaya untuk menjemput jenazah.

Jenazah TKI yang bekerja di Taiwan itu tiba di bandara di Bandara Juanda
sejak Sabtu lalu. Seperti dilansir Kompas.com, Ketua Serikat Buruh Migran
Indonesia (SBMI) Kabupaten Banyuwangi M Hariyadi, Senin (12/10), menuturkan, “Keluarga
TKI ini tidak memiliki biaya untuk menjemput jenazah Suprihatin sehingga kami
mengupayakan membawa jenazah itu ke rumah duka,” katanya.

Guna memulangkan jenazah, pihak keluarga dibantu SBMI sampai kini berupaya mencari donator untuk
membiayainya. “Kami berusaha mencari seorang dermawan untuk membantu
memulangkan jenazah Suprihatin ke rumah duka,” katanya.
    
Saat ini, suami Suprihatin bersama seorang aktivis SBMI Banyuwangi sedang dalam
perjalanan menjemput jenazah. Mereka berangkat dari Banyuwangi ke Surabaya atas bantuan dana
dari seorang dermawan di Banyuwangi.
        
Mengenai kematian Suprihatin, pihak keluarga sendiri masih belum mengetahui
secara pasti. Tapi mereka berharap agar almarhum bisa mendapatkan
hak-haknya.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?33895

Untuk melihat Berita Indonesia / Khusus lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :