Calon Gubernur Jakarta 2024 pada paslon Pramono-Rano hadir dengan visi segar untuk menjadikan ibu kota sebagai pusat pertumbuhan creativepreneur yang dinamis dan inklusif.

Program unggulan yang ia usung fokus pada pengembangan ekosistem bagi pengusaha kreatif muda, mulai dari penyediaan akses pendanaan terjangkau, pelatihan intensif, hingga inkubator bisnis kreatif di berbagai wilayah Jakarta.

Pada kegiatan deklarasi JKT Muda Menyala yang di gagas pengusaha muda Jakarta bersama Muhammad Assad sebagai ketua relawan yang mengusung nomor urut 3 ini, ia percaya bahwa Pramono-Rano serius berkomitmen untuk mendukung bakat-bakat kreatif dalam menciptakan peluang usaha baru, membuka lapangan kerja, dan memperkuat daya saing produk lokal.

Dengan mendorong sektor creativepreneur, calon gubernur ini berharap dapat menciptakan kota yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga kaya akan inovasi dan kreativitas, menjadikan Jakarta kota yang ramah bagi para inovator dan pengusaha muda.

Agar peran JKT Muda Menyala makin berdampak pada masyarakat, maka ada lima program terkait #jktcreativepreneur. Pertama, mendukung JKT Fund. Memperjuangkan kebijakan yang mendukung pendanaan usaha yang diinisiasi oleh anak muda Jakarta. Kedua, festival JKT Creativepreneur. Meciptakan pengalaman membangun networking bagi pelaku JKTCreativepreneur untuk berinovasi dan bersaing secara global. Ketiga, creative incubator hub. Mendirikan pusat inkubasi di beberapa wilayah Jakarta, dengan menyediakan mentor, pelatihan bisnis, dan jaringan investor.

Keempat, JKT creativepreneur go green. Memperjuangkan bebas polusi dengan teknologi hijau dalam transportasi, serta menciptakan Jakarta yang lebih bersih dan sehat. Kelima, JKT loker freelance. Menyediakan program magang yang berbayar di sector kreatif seperti media, periklanan, produksi film, desain dan di sector UMKM seperti kuliner, fashion, interior dan kecantikan.

Ditegaskan Assad, dukungan JKT Muda Menyala kepada pasangan Pramono-Rano, karena melihat visi misi mereka yang sangat luar biasa untuk Jakarta.

Salah satunya terkait Jakarta Funding yang akan menjadi sumber dana baru bagi Jakarta. Pramono mengungkapkan, Jakarta adalah entitas yang sangat pesat. Dengan begitu, menurutnya, pendapatan domestik Jakarta cukup besar. Dalam undang-undang nomor 2 tahun 2024 (UU DKJ), ada dana abadi, yang menjadi payung utamanya Jakarta Funding sehingga demikian ada terobosan baru untuk Jakarta.

“Saya menggagas Jakarta Funding. Saya salah satu orang yang mencetuskan INA Funding bersama Presiden Jokowi, Pak Erick Tohir juga Ibu Sri Mulyani. INA Funding adalah investment yang dilakukan oleh institusi negara dan dikelola secara professional. Maka Jakarta Funding akan dilakukan dengan cara yang sama. INA Funding awalnya Rp 6 triliun, dalam waktu kurang lebih 3 tahun udah lebih dari Rp 100 triliun.  Maka saya yakin Jakarta bisa, karena hampir semua revenue Indonesia, semuanya ada di Jakarta. Modal dasarnya dari mana? APBD Jakarta. Karena APBD kurang lebih Rp 85 trilun dan selalu ada SILPA (sisa anggaran),maka saya anggarkan ambil Rp 3 triliun,” kata Pramono, yang ditemui media saat deklarasi dukungan JKT Muda Menyala di Restoran Kembang Goela, Jakarta, 31 Oktober 2024.

Gagasan terkait Jakarta Funding ini memang tidak pernah dilakukan oleh gubernur-gubernur Jakarta sebelumnya. Selama ini pendekatan yang dilakukan selalu konvensional. Mengapa? “Karena Jakarta ini tidak ngapa-ngapain juga sudah punya uang gede. Dapat dari pajak, retribusi, hingga deviden. Pajak dari pemerintah pusat sebesar 1,5 persen dari Rp 3000 triliun itu saja, sudah menghidupi Jakarta. Tetapi itu tidak cukup. Harus ada yang beda yang dilakukan untuk Jakarta,” terang Pramono.

Paralel dengan Jakarta Funding, Pramono-Rano juga Anung berjanji akan membantu UMKM Tanah Abang dan Thamrin city yang mengalami kendala permodalan. Pramono mengatakan dana yang disiapkan untuk program tersebut sebesar Rp 300 miliar. Dia menjelaskan dana ini akan diberikan bagi pelaku UMKM menengah ke bawah.

“Kita juga menyediakan modal kerja murah dari dana APBD pemerintah Jakarta, yang kami alokasikan sebesar Rp 300 miliar. Ini untuk stimulasi pmodal bagi orang yang mau membuka usaha, terutama kelas menengah ke bawah,” terang Pramono.

Menurut Pramono, problem utama UMKM adalah permodalan. Padahal, UMKM salah satu penopang ekonomi Jakarta. Bahkan berkat UMKM, pemerintah Indonesia bisa survive saat dilanda pandemi COVID-19 lalu. Karena itu, Pramono menilai pentingnya mencarikan solusi bagi UMKM yang saat ini tengah menghadapi tantangan permodalan.

Pramono mengatakan, meskipun ini bentuk hibah yang harus dipertanggungjawabkan dan bukanlah uang yang diberikan secara cuma-cuma. Dia menekankan, dana ini fungsinya untuk merangsang pertumbuhan dan memberikan perlindungan bagi UMKM yang membutuhkan.

Sumber Foto: Istimewa

Baca Juga: