Kisah perjuangan Ine terbebas dari sekapan mafia perdangangan manusia di Amerika belum berakhir. Ine punya kesempatan melarikan diri untuk kedua kalinya. Ia kabur bersama salah satu temannya, sementara rekan yang bernasib sama tertangkap dan dijual lagi.

Dalam keadaan panik dan perlu perlindungan, tujuan Ine saat itu hanya kantor polisi dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KBRI) di New York. Namun sayangnya, pengaduan kehilangan paspor dan identitas diri lainnya tidak digubris. Bahkan sesampainya di KBRI, Ine yang mengadu kehilangan paspor tidak dilayani karena dianggap permasalahnya bukanlah masalah serius.  Malahan salah satu staf KBRI terkesan menggampangkan dengan mengatakan ‘Ngga perlu bikini, lu ngga perlu apa-apa di Amerika ini. Ngga pegang apa-apa juga selamet di sini ( Amerika)’ kata Ine menirukan ucapan salah satu staf KBRI waktu itu.

Mendengar pernyataan salah satu staf KBRI yang tidak memberi solusi, Ine jadi urung menceritakan permasalannya yang sebenarnya. Awalnya ia hanya ingin minta untuk pulang ke Tanah Air, namun nihil.

Bagaimana kisah Ine selanjutnya, apakah ia bisa lolos dari kejahatan mafia, siapa yang membantu dirinya? Simak perbincangan Kabari dengan Ine dalam wawancara via telepon berikut ini :

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?50704

Untuk melihat artikel Amerika / Exclusive lainnya, Klik disini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :