Suatu malam di bulan Oktober, terdengar permainan piano dari lantai 3 sebuah gallery di Jakarta Selatan. Konser selama sekitar 65 menit di El Canna Art Gallery itu memukau penikmat musik yang hadir. Diawali dengan Toccata in F-sharp minor BWV 910 dan diakhiri dengan Wagner-Liszt “Isoldes Liebestod” transkripsi dari opera Wagner-Tristan and Isolde dan masih dari Liszt Mephisto Waltz no. 1.

Bening, teknik yang tinggi dan interpretasi terhadap karya piano
klasik yang pas terlihat pada 7 karya yang dibawakan permainan pianonya
kali itu. Kemirisan hati karena cinta pada karya Wagner-Liszt “Tristan and Isolde
sangat jelas tergambar pada permainan piano Aryo Wicaksono. Begitu juga
ketika dia memainkan karya Jaya Suprana yang berjudul Tembang Alit –
karya yang cantik dan penuh warna etnis Indonesia. “Aryo memainkan karya
yang tingkat kesulitan tinggi dengan tekanan dan interpretasi yang
tepat, “ kata seorang penikmat piano. Menurutnya, teknik yang dilakukan
Aryo relatif sukar, tapi di tangan Aryo tak menjadi sulit dan nyaman di
telinga.

Siapa Aryo Wicaksono – sang pianis itu?

Aryo – 28 tahun- lahir dan besar di Surabaya – Jawa Timur, sampai
sekolah menengah pertama. Anak tunggal dari keluarga akademisi. Belajar
piano sejak masih bocah dan sang ibu sering merekam permainan pianonya
dalam kaset. Ketika permainan di kaset itu didengar oleh seorang
pengajar musik di Amerika – saat sang ibu belajar di sini (USA), sang pengajar yang yakin akan bakatnya langsung menyarankan sang ibu agar Aryo mengambil sekolah musik di Amerika.

Dan sejak itu kecintaan Aryo menemukan muaranya. Bersekolah dengan beasiswa di USC Magnet School for Gifted Children in Science and the Arts, dan juga Colburn School of Performing Arts
di Los Angeles, membuat dia bersekolah dan menikmati musik hampir
sepanjang waktu. “Saya tumbuh dengan kecintaan yang penuh pada musik,”
kata Aryo yang bertanggungjawab penuh untuk penyelanggaraan Yogyakarta International Music Festival Academy 2012 Bagaimana tidak. Hampir setiap pekan, dia menikmati konser-konser besar yang diselenggarakan tak jauh dari sekolahnya.

Pendidikan tinggi musik dia tempuh di University of Arizona, Tucson, Arizona. Menempuh Bachelor of music in piano performance and Masters in music in piano performance and chamber music, with honors.
“Kemudian saya mengajar di Tucson, di University of Arizona dan di Tucson Unified School District selama 6 tahun. Setelah itu saya pindah ke Manhattan, New York City, “katanya.

Di New York City bekerja untuk New York University Tisch School of the Arts, dan juga concert pianist / touring sebagai soloist piano/chamber musician atau concert solo piano recital. Juga sebagai composer untuk balet (American Academy of Ballet, dan Dance Theatre of Harlem, dan 92nd St Harkness Dance Company).

Berbagai negara bagian dan negara di luar Amerika sudah dia datangi
untuk memenuhi undangan main piano dan melakukan beberapa konser di
sana. Aryo selalu bekerja keras berlatih 5-6 jam tiap hari demi sebuah
konsernya. “Saya mengundang Aryo bermain piano karena dia pemain piano
internasional,” kata Dedy Panigoro salah satu CEO Medco,
perusahaan minyak Indonesia milik keluarga Panigoro. Permainan Aryo di
bulan Oktober itu memang atas undangan mereka. Selama di Indonesia dalam
bulan itu, Aryo melakukan kegiatan menyangkut seni di Surabaya, Yogya
dan Jakarta.

Dari karya musik klasik, Aryo mengaku sangat menyukai Johann Sebastian Bach, terutama dari struktur dan polifoni.
Kaya warna dan kemungkinan untuk tekanan, suara, dan banyak unsur
virtuositas yang menarik. “ Tapi akhir-akhir ini saya sering main Prokofiev Piano Concerto no. 3 dan no 1. Terutama Prokofiev Piano Concerto no 3,
saya senang sekali dan bersyukur sudah berkali-kali perform concerto
ini dengan berbagai orchestra. Mulai dari United States, Mexico, dan
United Arab Emirates dan banyak Russian composers: Rachmaninoff,
Scriabin, Taneyev, Prokofiev,“ ujarnya panjang lebar. Karya Prokofiev
memang dikenal memiliki karakter yang kuat.

Selain itu dia menyukai karya-karya Chopin dan Liszt. Juga sering memperdanakan / world-premiere
karya karya dari komposer yang masih hidup seperti John Corigliano,
Joshua Saulle, Clint Borzoni, Ananda Sukarlan, Ana Paola Santillan
Alcocer, Veronika Krausas, Trisutji Kamal, Jaya Suprana dan lain-lain.

Aryo memang masih muda dan separuh hidupnya dia lalui di Amerika.
Namun sederet prestasi sudah dicapainya. Di webnya
http://www.aryo-wicaksono.com, kita akan menemukan sederet hasil kerja
yang padat dan membanggakan. Aryo yang kini tinggal di Manhattan W4th –
Greenwich Village area, merasa, bahwa Amerika telah memberikan
keleluasaan dalam berkarya. “Teman-teman dan kerja saya di sini
(Amerika), serta profesionalitas saya dihargai di berbagai negara yang
saya kunjungi” katanya menutup pembicaraan. ( Indah )

Profil :

Nama : Aryo Wicaksono
Lahir : Surabaya – Indonesia, 1983
2000 : Los Angeles Unified School District – LAUSD USC 32nd Street Magnet Math Science High School, CA
2000 : Colburn School of Performing Arts, Los Angeles, CA – Pre-College High School
2004 : University of Arizona, Tucson, AZ – Bachelors of Music (with Honors) in Piano Performance
2006 : University of Arizona, Tucson, AZ – Master of Music in Piano Solo Performance and Collaborative Arts

Karir dan Karya:
-Mengajar di Tucson AZ, di UofA dan di Tucson Unified School District selama 6 tahun
-Manhattan, New York City. Bekerja untuk New York University Tisch
School of the Arts, dan juga concert pianist / touring sebagai soloist
piano / chamber musician atau concert solo piano recital.
-Sebagai composer buat dance / ballet companies (American Academy of
Ballet, dan Dance Theatre of Harlem, dan 92nd St Harkness Dance
Company).
-Composer untuk short feature film berjudul “Dream of an Hour.” Dengan seorang sutradara Jepang.
-Composer untuk Ballet “Jaguar Magician of the Moon” oleh SF Ballet
Company and toured Washington DC, New York City, Columbus Ohio, Miami
FL, and San Francisco in August 2008.
-dan beberapa prestasi lainnya (www.aryo-wicaksono.com)

Banyak melakukan konser di Amerika dan dunia :
USA (hampir seluruh negara bagian), Indonesia,
Malaysia, Korea, Malaysia, Singapura (dan beberapa nagara Asia), Uni
Arab Emirates, Russia, Mexico, Kanada dan Finlandia.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?37642

Untuk melihat artikel Profil lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :