Buah Ajaib (synsepalum dulcificum) atau popular dengan sebutan miracle fruit berwarna merah sepintas mirip seperti buah melinjo yang biasanya digunakan sebagai bahan emping.

Buah ini mampu mengubah rasa masam menjadi sebaliknya.  Misalnya saja buah jeruk nipis atau belimbing wuluh,  yang seperti kita tahu rasanya dominan masam, seketika itu juga bisa berubah menjadi manis setelah mengigit buah ajaib ini. Bagaimana mungkin ?

Hal ini bukanlah sesuatu yang aneh, mistis, keajaiban alam ataupun sejenisnya. Semua telah diteliti secara ilmiah dan telah ditemukan jawabannya. Para peneliti menemukan bahwa buah ajaib ini mengandung suatu senyawa kimia glikoprotein yang diberi nama miraculin. Senyawa miraculin ini bekerja dengan melapisi bagian syaraf di lidah yang bertanggung jawab untuk mengenali rasa masam. Miraculin ini melapisi lidah sehingga lidah akan ‘mati rasa’ sesaat, khusus untuk rasa masam. Lidah akan dikelabui sehingga menganggap kandungan asam sebagai gula. Buah jeruk nipis, lemon, belimbing wuluh, hingga stroberi yang memiliki rasa masam akan berubah rasanya setelah sebelumnya kita memakan buah ajaib ini. Semua buah masam akan menjadi manis seperti direndam air gula.

Dan satu hal yang perlu diingat adalah bahwa peran miraculin hanya ‘mengelabui’ lidah kita untuk merasakan masam menjadi manis, bukan mengubah senyawa asam menjadi gula. Sistem pencernaan kita akan tetap mengolah buah – buah masam tersebut sebagai buah masam. Jeruk nipis akan tetap dikenali sebagai jeruk nipis di dalam tubuh kita, oleh sebab itu tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi sebanyak mungkin buah masam dengan bantuan buah ajaib. Hal tersebut malah dapat memicu munculnya sakit pada lambung dan pencernaan, seperti maag dan sebagainya.

Namun keajaiban yang ditimbulkan oleh Buah Ajaib ini tidak akan berlangsung selamanya. Lidah akan kembali normal setelah 30 menit kemudian dan rasa masam akan dapat kembali dirasakan oleh lidah.

Selain senyawa miraculin, masih banyak hal lain yang dimiliki oleh tanaman ini. Buah Ajaib bukanlah tanaman asli dari Indonesia. Buah ini pertama kali ditemukan di Ghana, Afrika Barat.

Ada dua jenis buah ajaib yang dikenal, yaitu Synsepalum dulcificum dan Synsepalum subcordatum. Perbedaan kedua jenis buah ajaib tersebut adalah pada ukuran daun dan buah serta produksi buah. S. subcordatum memiliki ukuran buah dan daun yang lebih besar serta lebih rajin berbunga dan berbuah di bandingkan dengan S. dulcificum.

Tanaman Buah Ajaib tidak terlalu tinggi. Di Indonesia, tanaman ini bisa dijumpai, salah satunya, di Taman Wisata Mekarsari. Si Ajaib mulai berbuah pada umur 2 – 3 tahun sejak disemai. Pada umur berbunga pertama kali, tanaman biasanya mencapai tinggi sekitar 30 cm. buah akan matang setelah berumur 30 – 45 hari sejak bunga mekar. Bentuknya oval dengan ukuran kecil, mirip buah melinjo. Saat matang, warna kulitnya merah cerah. Rasa buah ajaib sebenarnya tidaklah manis tetapi hambar dengan sedikit rasa asam.

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?50297

Untuk melihat artikel Unik lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
______________________________________________________

Supported by :