Seperti diperkirakan banyak kalangan, aktor watak Sean Peann akhirnya memboyong Piala Oscar 2009 sebagai aktor terbaik lewat permainan memukaunya dalam film “Milk”.
Sean Peann nyaris sempurna memainkan peran sebagai Harvey Milk, politisi AS yang kontroversial pada jamannya. Bahkan salah satu juri Golden Globe Award–acara serupa sebelum Piala Oscar–menyatakan sosok Milk seperti hidup kembali di tangan Sean Peann.
Film ini, meski gagal meraih sebagai film terbaik, cukup membetot perhatian publik, karena tema yang diangkat agak berbeda, yakni berlatar belakang kehidupan kaum LGBT.
Film ini juga dibintangi salah satu orang Indonesia yang menetap di AS, yang juga menjadi kontributor Kabarinews.com, Paul Amron Yuwono. Walau hanya figuran, Paul mengaku bangga, karena film sekelas Oscar seperti ini, ternyata ada pemain Indonesianya juga!
Siapakah Harvey Milk?
Harvey Milk adalah anggota dewan legislatif (Supervisor of board) kota San Francisco pada tahun 1978. Meski terang-terangan mengaku sebagai gay–pada masanya isu itu sangat sensitif–dia terpilih sebagai anggota legislatif pertama dari kalangan gay.
Harvey Milk Di SF Gay Freedom Day 1978
Setelah pindah dari New York tahun 1972, pria kelahiran 22 Mei 1930 ini memilih tinggal di Distrik Castro, San Francisco, yang dikenal sebagai kawasan kaum gay.
Di Distrik inilah Milk kemudian menemukan hasratnya dalam kancah politik. Lalu tahun 1978, Milk menjadi pria gay pertama yang terpilih sebagai anggota legislatif kota San Francisco.
Selama hidupnya, Milk banyak sekali menyoroti soal diskriminasi yang dialami kaum LGBT Amerika. Dalam acara “San Francisco Gay Freedom Day” tahun 1978, Milk membawakan sebuah pidato terkenal yang disebut “Hope Speech”.
Harvey Milk menduduki posisinya hanya kurang lebih sepuluh bulan.
Pada tanggal 27 November 1978, Milk bersama Walikota San Francisco,
George Moscone, tewas ditembak oleh sesama anggota legislatif yang
sakit hati, Dan White.
Pada masa kampanye dan masa perjuangan menuntut kesamaan hak kaum LGBT itu, Milk kenal baik dengan seorang fotografer yang juga terlibat dalam kampanye pemilihan dirinya. Fotografer tersebut bernama Daniel Nicoletta.
Dan Nicoletta muda saat bekerja di Castro Camera tahun 1975
Daniel Nicoletta
Nicoletta Lahir
di New York City, dibesarkan di Utica, NY. Pada
tahun 1975, ketika berusia 19 tahun, oleh Harvey Milk dan Scott Smith, dia diperkajakan di Castro Kamera, mereka menyimpan kamera di Castro
Street. Ketiga menjadi teman dan Nicoletta terlbat dalam kamapeny politik Milk. Selama bersama Milk, Nicoletta mengambil banyak banyak gambar-gambar Milk.
Sekarang Daniel Nicoletta masih bekerja sebagai fotografer
profesional dan sejak 30 tahun belakangan terus mengumpulkan seluruh
dokumentasi tentang Harvey Milk. Sebagai orang yang juga kenal Milk
pada masa itu, Daniel Nicoletta menjadi saksi penting perjalanan hidup
Harvey Milk.
Pada tahun 1985, jauh sesudah kematian Harvey Milk, film dokumenter Harvey Milk karya Rob Epstein yang berdasarkan foto-foto jepretan Nicoletta itu, berhasil memboyong piala Oscar kategori film dokumenter.
Daniel Nicoletta juga salah satu pendiri Frameline Film
Festival. Pada tahun 1977, ketika masih bekerja di Harvey Milk dari
toko fotografi, Nicoletta, beserta Daud, Marc
Huestis, dan lain-lain, mulai menggarap acara screenings film Super 8
film, yang disebut Festival Film Gay dari Super 8 Film, yang kemudian berkembang
menjadi festival film tahunan.
Bagaimana sosok seorang Harvey Milk bagi Daniel Nicoletta? Saksikan wawancaranya berikut ini …
<object width=”425″ height=”344″><param name=”movie” value=”http://www.youtube.com/v/mwVSfcnpaJk&hl=en&fs=1″></param><param name=”allowFullScreen” value=”true”></param><param name=”allowscriptaccess” value=”always”></param><embed src=”http://www.youtube.com/v/mwVSfcnpaJk&hl=en&fs=1″ type=”application/x-shockwave-flash” allowscriptaccess=”always” allowfullscreen=”true” width=”425″ height=”344″></embed></object>
Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?32744
Untuk melihat Berita Amerika / Amerika / Exclusive lainnya, Klik disini
Klik disini untuk Forum Tanya Jawab
Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
_______________________________________________________
Supported by :
