Jadi terkenal mungkin impian semua grup band di seluruh dunia, tapi
bisa menjadi penyemangat insan muda patut diteladani dari grup yang satu
ini. Apalah arti sebuah nama, itulah yang dituturkan salah satu
personil Diem band. Diem yang berarti tidak berbuat apa-apa dipilih
karena dianggap punya filosifi arti tersendiri.

Diam yang diplesetkan ‘diem’ punya arti tersendiri bagi 2 pria yang
menggeluti dunia musik ini. Diam yang sesungguhnya bukan terdiam tidak
berbuat apa-apa tapi diam berarti ‘emas’ yang bisa menghanyutkan dalam
sebuah karya seni.

Yang unik dari grup ini adalah kecintaannya terhadap tanah air.
Mereka tidak pernah absen mengenakan kemeja batik khas Indonesia. Inilah
ciri khas mereka, mengedepankan budaya Indonesia dalam berpenampilan
adalah bukti kekaguman mereka pada budaya Indonesia. Tak hanya sekedar
mematenkan image agar terkenal karena ‘dibungkus’ dalam balutan
batik, tapi band yang digawangi oleh Shandy (vokal) dan Bonos (bas) ini
punya misi tersendiri untuk mensosialisasikan batik pada kaum muda.

“Batik ngga selalu dipakai untuk kondangan dan acara-acara resmi, toh
batik juga asyik dipakai untuk nge-band. Ini cara kita untuk mengajak
kaum muda mencintai budaya Indonesia” papar Shandy kepada Kabari.

Didirikan pada April 2009, Diem band berangkat dari keyakinan dan
harapan membawa nama Indonesia ke kancah internasional dengan membawa
serta batik. Bergaya klimis, rambut model 70an, Diem menyajikan musik
ber-genre retro pop Indonesia.

Lagu-lagu kawakan yang pernah dipopulerkan Koes Plus, Titi Sandora,
Muchsin Alatas kerap dibawakan Diem dengan aransemen ulang. Tak khawatir
dicap ketinggalan jaman, Diem mencoba menjajaki musik-musik pribumi.
Dalam satu tahun Diem berhasil mengumpulkan 4 penghargaan sekaligus,
yaitu Juara 1 Festival Farabi 2011, Karya Cipta Lagu Terbaik Festival
Farabi 2011, Indie Compilation Trinalars Record, dan Finalis Festival 1000 Band United Cibubur 2011.

Menjejakkan kaki di dunia musik tanah air merupakan tantangan bagi Diem untuk terus berkarya. Grup yang telah menelurkan single
pertama berjudul ‘ABG Labil’ ini berharap bisa menciptakan lagu bertema
Indonesia terutama tentang budaya nasional. Dibawah nama “Rumah Diem
Production” mereka mencoba melebarkan sayap. Meski belum sekelas
band-band ternama di Indonesia, namun Diem tak patah arang karena band
yang punya moto ‘Orang Indonesia Wajib Pakai Batik’ ini berangkat dari
kesungguhan untuk tetap teguh dengan jalur musiknya sendiri.

Berhasil mengajak para peminat yang dinamai ‘keluarga diem’
mengenakan batik saat mereka memanggung pun sudah menjadi kebanggan
tersendiri bagi Diem. Bernyanyi bersama dan menyerukan ‘Cintailah Batik
Indonesia’ menjadi kebanggaan yang tidak pernah alpa disiarkan Diem
disetiap aksi panggungnya

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?37130

Untuk melihat artikel musik lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
______________________________________________________

Supported by :