Sejak awal 2010 rokok elektronik
mulai banyak digunakan oleh warga Jakarta.
Meski belum ada distributor resmi yang menjual rokok buatan luar negeri ini, secara
umum warga Jakarta
mendapatkannya dengan cara memesan. Ada
yang lewat kerabat di luar negeri, atau pesan melalui berbagai jejaring bisnis dan
sosial online, seperti kaskus.

Di kaskus, harga satu paket rokok
elektronik bervariasi, tergantung merek dan buatan mana, yakni antara Rp
150.000 sampai Rp 500.000 per paket.

Apa itu Rokok Elektronik?

Rokok elektronik adalah piranti
untuk merokok yang cara kerjanya menggunakan sistem elektronik. Sebagaimana
alat elektronik, sumber tenaga rokok ini berasal dari baterai yang bisa diisi
ulang (charges).

Tentu saja material rokok
elektronik bukan dari kertas dan tembakau sebagaimana rokok konvensional, tetapi
terbuat dari plastik melamin dan pipa besi. Rokok ini biasanya dijual per paket,
  terdiri dari cigarrets (batang rokok),
cartridges yang rendah nikotin (isi), dan charger (pengisi baterai). Sementara kemasannya
dibuat mirip dengan rokok konvensional.

Cara menghisap rokok ini sama
dengan rokok konvensional. Yang berbeda adalah cara kerjanya. Rokok elektronik
tak memerlukan api untuk menyulutnya, cukup dicharges untuk jangka waktu
pemakaian tertentu. Saat menghisap, indikator berwarna merah di ujung batang
rokok akan menyala selayaknya rokok. Jangan kuatir, indikator ini hanyalah cahaya
LED, dan tak akan melukai Anda jika tersundut.

Apabila pengguna menghisap rokok
elektronik, chip elektronik akan mengesankan pengaliran udara di
dalamnya.  Kemudian microprocessor akan menghidupkan atomizer yang akan
mencampurkan nikotin cair dan udara. Hasilnya, penghisap rokok elektronik akan
mendapat dosis nikotin yang diperlukan.

Jika dihisap, seperti rokok konvensional,
rokok eletronik juga mengeluarkan asap. Asap ini sebetulnya adalah uap yang
dihasilkan dari semacam proses  kondensasi
pada cartridges. Menurut produsennya, uap ini tidak mengandung zat kimia
berbahaya sehingga tidak mengganggu lingkungan pasif di sekitarnya.

Untuk rasa, di dalam cartridges terdapat
semacam bong yang terbuat dari busa/spons sebagaimana filter pada rokok jenis filter
sigaret. Di cartridges ini pula produsen telah menanam ‘rasa’ tertentu agar
citarasa merokok tetap ada. Bahkan kini telah tersedia berbagai macam rasa.  Ada
blend, menthol dan rasa kretek.

Menurut produsennya, rokok elektronik
diperuntukan bagi mereka yang ingin mengurangi kebiasaan merokok dan mengurangi
efek gangguan kesehatan bagi penggunanya. Sejumlah produsen memang meminimalkan
kadar tar dan nikotin, serta menghilangkan beragam zat kimia berbahaya lainnya seperti
terdapat pada rokok konvensional.

Untuk share
artikel ini klik
www.KabariNews.com/?35065

Untuk melihat Berita Indonesia
/ Unik lainnya, Klik
di sini

Klik

di sini untuk Forum Tanya
Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah
artikel ini

______________________________________________________

Supported
by :