Kabari link: Film

Untuk Share ini Artikel, silahkan Klik Disini www.KabariNews.com/?2529
Film
AYAT-AYAT CINTA


Film ini mengisahkan perjalanan cinta yang berliku. Mengambil latar cerita ke-Islaman yang kental, Ayat-Ayat Cinta mengungkap kesejatian cinta, namun miris. Fahri, pemuda bersahaja taat agama – sebelumnya begitu polos, terpaksa berhadapan dengan kompleksitas makna cinta. Ada empat wanita yang mencintai kesederhanaan Fahri. Karena rasa ingin memiliki Fahri begitu besar, diam-diam terjadilah konflik batin pada wanita-wanita tersebut. Salah satu dari mereka bahkan terobsesi menjadikan Fahri sebagai ayah dari anak yang dikandungnya. Bagaimana dan siapakah yang akhirnya dipilih Fahri ?
Pemain : Fedy Nuril, Rianti Catwright, Carissa Putri, Zaskia Mecca, Melanie Putria
Sutradara : Hanung Bramantyo
Produksi : MD Pictures *

OTOMATIS ROMANTIS


Satu lagi film bergenre komedi hadir. Setelah era film horor meredup, kini giliran film-film drama komedi bermunculan ke permukaan khazanah perfilman Indonesia.
Otomatis Romantis boleh dibilang film yang menyegarkan dan patut ditonton.

Dikisahkan Nadya (Marsha Timothy), wanita sukses, pemimpin perusahaan, didesak terus oleh orangtuanya agar mencari suami. Desakan orangtuanya itu membuatnya pusing dan kerap marah-marah di kantor. Di perusahaan yang Nadya pimpin, bekerja sebagai karyawan rendahan, bernama Bambang (Tora Soediro). Bambang tipikal pria yang optimis dalam menjalani hidup. Sebagai orang kampung, keluguannya membuat ia super percaya diri. Saking percaya dirinya, ia sampai berani menghadap pimpinan redaksi untuk memberikan saran tentang kemajuan perusahaan. Tentu saja usulnya ditolak mentah-mentah oleh Nadya. Nadya menganggap Bambang sebagai pegawai administrasi rendahan yang norak dan kampungan.

Nadya yang angkuh dan Bambang yang lugu menjadi bumbu sempurna dari konflik-konflik yang terbangun kemudian.

Suatu ketika terjadi sebuah insiden kerja, Bambang terpaksa dipilih menjadi cover majalah mereka. Tampang Bambang ternyata cukup menjual, terbukti, banyak klien suka dan bersedia memasang iklan. Dari situ, Nadya mulai dekat dengan Bambang dan menyukai kepolosannya. Tapi, sebagai wanita karier yang mapan, ia harus menjaga wibawa. Baginya, berpacaran apalagi sampai menikah dengan Bambang adalah mimpi buruk. Namun, setiap kali ia membuang rasa suka itu, semakin kuat benih-benih cinta yang muncul. Akhirnya, ketika rasa cinta itu mencapai puncaknya, Nadya nekat menyatakan cinta kepada Bambang. Puncak kenekatan itu, ia mencium Bambang di salah satu sudut kantor. Bukannya senang, Bambang malah meminta Nadya agar sadar dan menyebut nama Tuhan. Kontan saja Nadya jadi sebal.

Tetapi, dari kejadian memalukan tersebut, bukannya Nadya mundur, malah semakin kuat dan yakin akan pilihannya, bahwa Bambanglah orangnya. Sampailah kebulatan hati Nadya, Bambang akan ia jadikan sebagai suaminya. Belum sampai terucapkan, dengan ringannya Bambang malah mengatakan bahwa ia ingin menikah dengan wanita lain. Bambang terpaksa melakukannya, lantaran wanita itu hamil hasil perbuatan kakaknya yang tak bertanggung jawab. Bagai disambar petir di siang bolong, Nadya marah besar dan membenci Bambang sejadinya-jadinya.

Film ini cukup sederhana dalam menghadirkan situasi-situasi konflik. Disinilah kepiwaian Monty Tiwa sebagai penulis skenario (Garap : Mengejar Matahari, Mengejar Mas-Mas, Ujang Pantry). Para pemain, seperti Tukul Arwana, Tora Soediro hingga Tarsan dibiarkan bermain-main dan meletupkan dialog-dialog improvisasi. Sungguh menghibur !
Pemain : Tora Soediro, Dwi Sasono, Marsha Timothy, Tukul Arwana, Wulan Guritno, Tarsan
Sutradara : Guntur Soeharjanto
Skenario : Monty Tiwa
Produksi : ISI Production
(Yayat)*