New York University menggelar Indonesia Cultural Day bertajuk “This is Indonesia” untuk pertama kalinya awal bulan November.

Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara mahasiswa Indonesia di New York University dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di New York. Kagama Karawitan, grup musik tradisional asal Jakarta, menjadi sorotan utama dengan penampilan gamelannya yang memukau di Eisner & Lubin Auditorium, New York University.

Sebanyak 13 anggota Kagama Karawitan hadir dalam pementasan ini, terdiri dari 9 penabuh gamelan dan 4 swarawati. Mereka membawakan sejumlah lagu tradisional seperti “Caping Gunung” karya Gesang, “Prau Layar” oleh Ki Narto Sabdo, hingga lagu nasional seperti “Tanah Air,” “Dari Sabang Sampai Merauke,” dan ditutup dengan “Jogja Istimewa.” Semua penampil mengenakan busana adat dari berbagai daerah, menggambarkan keberagaman Indonesia.

Ketua Kagama Karawitan, Swasti Atika, menyampaikan rasa bangganya memperkenalkan budaya Indonesia ke kancah internasional. “Kami ingin melestarikan budaya Indonesia dan mengajak generasi muda untuk mencintai seni tradisional,” ujar Swasti.

Ia menambahkan bahwa sambutan hangat dari sekitar 700 peserta, yang banyak di antaranya baru pertama kali melihat gamelan, sangat membahagiakan. Mereka tidak hanya menikmati, tetapi juga ikut bergembira dan bergerak mengikuti irama.

Winanto Adi, Konsul Jenderal Republik Indonesia di New York, menyatakan apresiasinya atas kolaborasi ini. “Festival ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan apresiasi dunia terhadap budaya Indonesia, serta memperkuat citra positif Indonesia di mata internasional,” ujarnya.

Sebagai komunitas seni budaya, Kagama Karawitan yang dibentuk pada 2019 oleh alumni Universitas Gadjah Mada ini telah aktif dalam berbagai acara, termasuk di luar negeri. Mereka baru-baru ini juga tampil di Republik Ceko dalam Resepsi Diplomatik KBRI Praha, menunjukkan komitmennya untuk melestarikan dan memperkenalkan seni musik tradisional Indonesia ke panggung dunia.

Sumber Foto: ugm.ac.id

Baca Juga: