Kerusuhan Inggris yang berawal dari Tottenham (London Utara) sejak Sabtu itu telah meluas ke beberapa kota sekitar. Bahkan hingga ke tujuh kota di luar ibu kota Inggris itu. Rabu, 10 Agustus 2011 BBC mencatat, tujuh kota terkena imbas yaitu Birmingham, Liverpool, Salford, Manchester, Wolverhampton, Nottingham, dan Leicester. Seperti kerusuhan di Tottenham, massa yang kebanyakan adalah para remaja, dengan beringas menyerang dan membakar seisi kota. Satu orang tewas, belasan terluka, dan sedikitnya 525 orang telah ditahan Kepolisian Metropolitan London sejak kerusuhan meletus.

Namun menurut KBRI London, tidak ada korban pada WNI yang tinggal di London dan sekitarnya.”Sejauh ini tidak ada kabar warga negara kita yang menjadi korban,” ujar Juru Bicara (Jubir) Kementrian Luar Negeri, Michael Tene seperti yang diberitakan Antara. Michael mengatakan pihaknya telah mengeluarkan imbauan kepada WNI di London untuk menghindari tempat keramaian dan kerumunan massa. 

“Diharapkan untuk mematuhi peraturan hukum setempat. Apabila diperlukan menjauhi wilayah-wilayah yang menjadi pusat kerusuhan,” jelasnya. Menurutnya, sebagian mahasiswa Indonesia di Liverpool sudah pindah dari tempat tinggal mereka ke tempat temannya yang terletak di lokasi yang lebih aman.

Pihak KBRI sudah menyiapkan berbagai langkah antisipasi, termasuk menyiapkan Wisma KBRI di London untuk tempat pengungsian apabila sewaktu-waktu ada WNI yang terkena dampak kerusuhan ini. “Untuk kota-kota di luar London, kami akan mencari tempat yang memungkinkan dijadikan tempat pengungsian ini,” kata Sekretaris Ketiga Bidang Penerangan, Sosial, dan Budaya Kedutaan Besar RI di London, Billy Wibisono.

Pihak KBRI juga sudah memerintahkan seluruh staf konsuler untuk memantau rumah-rumah sakit untuk berjaga-jaga apabila ada WNI yang turut menjadi korban. Menurut Billy, saat ini ada sekitar 10.800 WNI di Inggris. Sekitar 25-30 persen di antaranya adalah mahasiswa, sementara sisanya adalah para pekerja dan golongan profesional lainnya. Dari jumlah tersebut, antara 4.700-4.800 WNI berada di wilayah London.

KBRI London juga mengimbau kepada WNI yang memiliki informasi perkembangan situasi kerusuhan dan membutuhkan pertolongan agar menghubungi KBRI di nomor telepon +44 20 7499 7661 atau e-mail:kbri@btconnect.com.

Penjarahan juga terjadi pada kerusuhan ini. Andy Hartono, seorang pemilik restoran asal Indonesia mengatakan kepada jaringan BBC bahwa di wilayah Clapham – London Selatan penjarahan terjadi di toko serba ada Debenhams dan toko pakaian olahraga JD Sports. “Kemudian meluas di toko-toko kelontong. 50 persen toko dirusak perusuh tanpa ada tindakan tegas dari polisi,”kata Andy.

Gelombang kerusuhan sepanjang London dan beberapa kota di Inggris juga dipicu oleh penembakan terhadap Mark Duggan, 29, yang dilakukan oleh polisi. Duggan tewas oleh pasukan bersenjata Kamis lalu di Tottenham, utara London. Duggan tewas setelah pasukan itu memberhentikan taksi yang ditumpanginya, sebagai bagian operasi polisi terhadap kejahatan bersenjata komunitas kulit hitam. Penyelidikan terhadap kematian Duggan menyatakan dia tewas oleh sebuah tembakan yang melukai dada.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?37150

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :