Jakarta, KabariNews.com – Serangan tentara Israel ke kapal Mavi Marmara yang mengangkut bantuan kemanusian dan para relawan pada hari Senin (31/5), lalu ini mendapat kecaman dari berbagai negara.

Selain mencederai para relawan, serangan tersebut juga menewaskan 20 orang relawan.

Seperti dikutip dari Al-Aqsa TV, serangan tentara Israel tersebut mencederai 50 orang relawan dan sedikitnya 20 orang relawan lainnya tewas dalam insiden tersebut.

Sementara itu, dalam kapal tersebut juga terdapat 12 orang warga Indonesia yang turut serta menjadi relawan kemanusian.

Berdasarkan keterangan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, diketahui satu orang warga negara Indonesia turut menjadi korban serangan Israel terhadap kapal dalam misi kemanusian Freedom Flotilla.

Saat ini WNI tersebut tengah berada di London Hospital di Kota Haiva guna menjalani perawatan.

“Pemerintah masih melakukan verifikasi data tersebut dengan Kedutaan Besar RI di Amman dengan berkoordinasi dengan otoritas Palestina,” ucap Faizasyah.

Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melalui Juru Bicara Kepresidenan Bidang Luar Negeri Dinno Patti Jalal menegaskan, bahwa Israel harus bertanggung jawab atas serangan terhadap kapal yang membawa misi kemanusian tersebut.

“Presiden meminta Israel untuk bertanggung jawab atas tindakannya menyerang kapal kemanusian,” ujar Dinno di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (1/6).

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?35008

Untuk

melihat Berita Indonesia
/ Khusus
lainnya, Klik

disini

Klik disini
untuk Forum
Tanya
Jawab

Mohon beri nilai dan komentar
di bawah
artikel ini

______________________________________________________

Supported
by

: