Travel + Leisure Asia-Pacific Luxury Awards 2025 telah merilis daftar Best City Hotels se-Asia Pasifik. Dari sepuluh hotel yang terpilih, hanya satu berasal dari luar Jakarta — Hotel Tugu Malang. Di tengah dominasi ibu kota dan kota besar lainnya, ini menjadi pencapaian yang spesial.
Travel + Leisure dikenal luas sebagai salah satu media terkemuka di dunia pariwisata. Tiap tahun, mereka memilih hotel-hotel yang dinilai mampu memberikan pengalaman lebih dari sekadar menginap. Yang dicari bukan hanya kemewahan, tapi juga nilai, cerita, dan rasa yang membekas.
Hotel Tugu Malang bukan pemain baru. Berlokasi di tengah kota yang penuh kenangan, hotel ini berdiri dengan karakter kuat. Pendiri sekaligus pemiliknya, Anhar Setjadibrata, sejak awal merancang hotel ini sebagai wadah untuk merawat seni dan sejarah Nusantara. Setiap sudut bangunan punya cerita.
Ada Babah Suite yang sarat warna budaya Peranakan. Raden Saleh Suite yang membawa semangat seniman besar Indonesia di abad ke-19 dengan lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro menghiasi ruang tamu suite ini; sedangkan presidential suite -Apsara Residence menceritakan kisah cinta mitologis dari Asia yang dilengkapi dengan custom bathtub besar dan juga memiliki custom tempat tidur dengan panjang 3.5 meter. Ruangan-ruangan ini bukan hanya indah, tapi juga persona dan dirancang bukan sekadar untuk dilihat, tapi untuk dialami.
Tak hanya sebagai tempat menginap, kuliner juga merupakan bagian penting dari Hotel Tugu Malang. Melati Restaurant buka 24 jam dengan menyajikan masakan Indonesia dalam suasana klasik, dengan pilihan sajian lebih dari 175 menu mulai dari ragam makanan Indonesia dari berbagai penjuru, masakan Peranakan, Belanda, hingga ragam sajian western food. Berbeda dengan Melati, SaigonSan menyajikan masakan modern Thailand dan Vietnam dengan memiliki 3 area inti; The Royal Angkor memiliki suasana seperti bersantap di dalam megahnya candi Angkor Wat, area Saigon yang seakan membawa para tamu merasakan meriahnya pasar-pasar malam di negara-negara Indochina, dan rooftop di lantai 3 yang teduh dan meriah cocok untuk bersantai dengan pilihan signature cocktail a la SaigonSan.
Berbagai venue dan function room di Hotel Tugu Malang juga memiliki cerita yang spesial. Babah Room berkisah tentang Peranakan Tionghoa pada tahun 1930-an, dihiasi dengan koleksi Wayang Potehi, beberapa foto Peranakan Tionghoa yang tinggal di pulau Jawa, dan juga alat makan dari silver yang digunakan oleh keluarga Peranakan Tionghoa.
Ada juga Radja Room atau The Sugar Baron Room untuk mengenai raja gula dari Semarang, Oei Tiong Ham, yang juga merupakan salah satu orang terkaya di Asia pada masa itu. Ruangan ini merupakan VIP room yang memamerkan koleksi seni antik dari Cina dari periode antara Dinasti Han dan Dinasti Ching. Selain itu, ada juga ruang Bangsal Merah Boepati yang merupakan penghormatan terhadap sejarah Jawa Timur dari pertengahan abad ke-18 hingga akhir abad ke-20, didasarkan pada kehidupan para bupati Jawa Timur dan terdapat beberapa karya seni yang berkaitan dengan mendiang bupati ini, yang ditemukan oleh Tugu Hotels, menunjukkan perpaduan antara budaya Jawa tradisional dan pengaruh Peranakan Tiong Hoa.
Untuk bersantai, Ban Lam Wine Shop & Bar dengan suasana nostalgik European Salon menyajikan berbagai pilihan signature cocktail dan juga pilihan wine terlengkap se-Kota Malang cocok untuk menghabiskan malam dengan santai. Untuk sore yang tenang, Und Corner di Hotel Tugu Malang dengan banyak pilihan roti dan pastry resep authentic tempoe doeleoe dapat menjadi pilihan yang tepat sembari menikmati Kawisari Coffee, atau untuk dibawa pulang; tidak hanya itu, Und Corner juga dilengkapi berbagai oleh-oleh khas Malang untuk keluarga tercinta.
Di Hotel Tugu Malang, terdapat juga lorong Endless Love Avenue dengan perpaduan warna pink dan ungu yang romantis, cahaya lilin di sepanjang lorong, dan lukisan Gustav Klimt – The Kiss yang menunggu di ujung lorong. Lorong ini merupakan salah satu spot foto terbaik di Hotel Tugu Malang.
Untuk melengkapi pengalaman menginap, Apsara Javanese Wellness Sanctuary bisa jadi tempat pelarian yang pas. Bukan spa biasa—terapi dan atmosfernya dibangun dari filosofi Jawa tentang harmoni tubuh dan pikiran.
Bagi Tugu Hotels, penghargaan Ini adalah penanda bahwa tempat-tempat yang dibangun dengan hati, bisa tetap relevan di era modern ini. Bahwa kota seperti Malang, yang tidak ikut berpacu dengan megapolitan, masih bisa hadir sebagai destinasi yang berkesan.
Tugu akan terus tumbuh, tapi tidak dengan cara melupakan jati diri. Kami percaya bahwa keramahan, seni, dan cerita—itulah inti dari perjalanan ini.
Artikel ini juga dapat dibaca di Majalah Digital Kabari Edisi 215