Ada mitos dari orang tua jaman
dulu, bahwa sisa tali pusat bayi yang dikeringkan, bisa dipergunakan
untuk mengobati pemiliknya bila sedang sakit. Caranya saat anak sakit,
tali pusat itu direndam dengan air hangat, lalu air bekas rendamannya
diminumkan pada anak. Entah bagaimana ceritanya, tapi banyak yang
bilang cara itu mujarab. Apakah mitos ini berkaitan dengan stem cell??

Stem Cell

Berbeda dengan tradisi orang dulu yang mengunakan seduhan tali pusat kering untuk penyembuhan, stem cell
yang diambil dari darah tali pusat atau plasenta setelah bayi
dilahirkan, disimpan di laboratorium dan akan segera
disuntikan/ditransplantasikan jika si pemilik sakit.

Darah tali pusat (umbilical cord blood
) bisa digunakan untuk terapi, karena mengandung sel induk yang mampu
memproduksi sel-sel darah baru seperti sel darah merah, sel darah
putih, dan keping darah.

Stem cell bisa dibagi menjadi dua jenis yaitu stem cell embrionik (embryonic stem cell) dan stem cell dewasa ( haemopoietic stem cell). Darah tali pusat termasuk stem cell dewasa. Selain dari darah tali pusat, stem cell dewasa bisa didapat dari sumsum tulang dan darah tepi. Hanya saja, pengambilan stem cell dari darah tali pusat lebih disukai, karena resikonya lebih kecil dan tidak menyakiti penderita. Selain itu, stem cell dari darah tali pusat mempunyai kemampuan proliferasi (pertumbuhan dan pertambahan sel) yang tinggi.

Cara Pengambilan dan Penyimpanan

Bila
berminat menyimpan darah tali pusat anak di bank tali pusat, saat
kehamilan berlangsung sudah harus mendaftarkan diri ke bank tali pusat.
Setelah menandatangani kontrak, akan dibekali kit pengambilan darah
yang berisi kantong darah, tabung untuk menyimpan darah ibu, dan alat
untuk mengambil darah. Kit tersebut diserahkan kepada dokter kandungan
yang membantu persalinan. Bank tali pusat bisa dihubungi 24 jam. Mereka
akan mengatur pengambilan, pengiriman, dan pemrosesan darah tali pusat
dengan segera.

Darah tali pusat diambil tepat beberapa
saat setelah bayi lahir. Tali pusat yang terhubung dengan plasenta
(ari-ari) diklem dan dipotong. lalu dokter akan mengambil darah sekitar
22,5 ml dari tali pusat, kemudian disimpan dalam kantong steril. Di
dalam 22,5 ml darah yang diambil tersebut bisa didapat sekitar 800 juta
stem cell.

Proses selanjutnya adalah memeriksa
terlebih dulu kondisi darah ibu yang diambil bersama darah tali pusat.
Bila sudah tercemar oleh bibit penyakit seperti AIDS, cytomegalovirus atau hepatitis, proses penyimpanan darah tali pusat tidak dilanjutkan. Stem cell disimpan di tabung nitrogen cair yang bersuhu minus 196 derajat celcius di bank darah tali pusat (cord blood bank).

Selama
penyimpanan, dilakukan pemantauan secara perodik agar mutunya selalu
terjaga. Penyimpanan bisa dilakukan selama pemilik darah tali pusat
menginginkannya.

Cordlife Indonesia

Bukan
hanya uang yang bisa ditabung untuk masa depan. Saat ini sel tubuh
sendiri pun dapat disimpan untuk mengobati penyakit di masa tua. Ada
bank khusus yang menerima penyimpanan sel tubuh yang bisa dimanfaatkan
pada saat dibutuhkan.

Di negara maju seperti Inggris, Amerika, Singapura dan beberapa negara di Asia, sudah ada banyak bank stem cell.
Di Indonesia pada 30 September 2007, Menteri Kesehatan Siti Fadilah
Supari meresmikan Bank Tali Pusat pertama di Indonesia dengan nama PT Cordlife
Indonesia. Perusahaan ini hasil kerjasama antara perusahaan farmasi
nasional PT. Kalbe Farma Tbk dan Cordlife.Ltd, Singapura.

Fasilitas
CordLife Indonesia mampu menyimpan 30.000 unit darah tali pusat. Saat
ini Cordlife Indonesia sudah menampung lebih dari 1.000 kantong sel
darah tali pusat.

Biaya dari jasa penyimpanan di Jakarta
relatif lebih murah dibandingkan di Singapura. Biaya penyimpanan tahun
pertama Rp 11,5 juta yang bisa dibayar dalam dua termin.

Manfaat
jasa bank tali pusat, ternyata serupa dengan program asuransi
kesehatan, apabila sewaktu-waktu dibutuhkan, bisa langsung
dimanfaatkan. Pengobatan dengan metode tali pusat ini mampu
menyembuhkan 80 penyakit, diantaranya kanker, kerusakan pada sumsum
tulang belakang, kelainan pada darah, dan penyakit yang berhubungan
dengan kelainan metabolisme tubuh.

Tidak cukup sampai
disitu, sel induk ini ternyata bukan saja mujarab mengobati penyakit si
bayi, tapi juga orang tua dan saudara dikemudian hari. Yang menakjubkan
orang lain yang mempunyai kesamaan tipe dan jenis sel darah pun bisa
disembuhkan dari aneka macam penyakit.(pipit/berbagai sumber)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?33108

Untuk melihat Berita Indonesia / Khusus lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

April Insurance Agency