Kupang, KabariNews.com – Sedikitnya 500.000 liter minyak mentah milik perusahaan ladang minyak Montara mencemari kawasan laut Timur, Nusa Tenggara Timur.

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur meminta pertanggungjawaban perusahaan pengelola kilang minyak Montara serta Pemerintah Australia atas kasus tersebut.

Hal ini disampaikan Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya.

“Kami akan meminta pertanggungjawaban perusahaan pertambangan kilang minyak Montara, serta Pemerintah Australia atas tercemarnya Laut Timor,” ucapnya.

Pencemaran laut ini akibat meledaknya kilang minyak Montara pada tanggal 21 Agustus 2009, lokasi kilang yang berada di 690 kilometer barat Darwin, Australia Utara, serta 250 kilometer barat laut Truscott, Australia Barat, tersebut menumpahkan ribuan liter minyak mentahnya ke dekat gugusan Pulau Pasir (ashmore reef) yang merupakan pusat lokasi nelayan tradisional Indonesia mencari ikan.

Sekitar 500.000 liter minyak mentah yang tumpah tersebut dikhawatirkan akan mengancam habitat satwa yang berada di kawasan perairan Laut Timor.

Berdasarkan hasil pemantauan Otoritas Keselamatan Maritim Australia, area kebocoran minyak telah mencapai 6.000 km2.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?33907

Untuk melihat Berita Indonesia / Khusus lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :