KabariNews – Pegunungan Sumbermalang, kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menjadi saksi kiprah ketekunan seorang Broto Seno (51) yang  selama puluhan tahun dengan ikhlas dan tidak kenal pamrih sedikit pun untuk mengajar di tempat itu. Meski mengajar di pelosok desa, Broto begitu biasa disapa menjalani tugasnya dengan tekun dan penuh tanggung jawab.

Butuh perjuangan sebagai tenaga pengajar di tempat terpencil untuk mengamalkan ilmunya yang diperoleh dari UNDAR (Universitas Darussalam) Jombang. Bagaimana tidak? Untuk menuju tempatnya mengajar di Sekolah Dasar Negeri  (SDN) 1 Taman, Kecamatan Sumbermalang, Broto harus menempuh jarak puluhan kilometer, ditambah dengan kondisi jalan berbatu dan perbukitan.

Namun itu semua dijalani dengan hati ikhlas dan tidak menghalangi tekadnya untuk mencerdaskan anak-anak di tempat terpencil. Bukti keteladanan dan keikhlasannya mendapat ganjaran, Broto terpilih sebagai satu dari 16 guru yang mendapat penghargaan dari Presiden Joko Widodo. Tak pernah terbayang atau pun memimpikan, jika  pada tanggal 17 Agustus tepat peringatan hari ulang tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia, dia dan belasan guru teladan lainnya diundang ke Istana Negara oleh Presiden Joko Widodo untuk menerima penghargaan dari pemerintah sebagai guru berprestasi dan berdedikasi.

“Saya ikhlas demi mendidik anak-anak di pelosok Situbondo. Tidak ada motivasi lain, kecuali untuk memajukan kualitas pendidikan para siswa. Saya bersyukur, Kalau kemarin presiden memberikan penghargaan kepada saya. Bagi saya, adalah sebuah penyemangat dunia pendidikan di Situbondo” tutur Broto.

Atas prestasi membanggakan tersebut, pria Kelahiran tahun 1965 itu langsung jadi buah bibir di kalangan dunia pendidikan dan warga Situbondo. Kisahnya menginspirasi. Pasalnya, siapa yang menyangka guru dari tempat terpencil di Situbondo yang tercatat sebagai salah satu dari empat Kabupaten yang tertinggal di Provinsi Jawa Timur terpilih sebagai guru berprestasi dan berdedikasi.

“Saya menerima penghargaan sebagai guru berprestasi dan berdedikasi berkat anak-anak dan tenaga pendidik lainnya. Tanpa mereka, saya tidak ada apa-apanya” ungkap Broto merendah.

Berdasarkan data yang dihimpun dari beberapa sumber, Broto Seno merupakan satu dari 16 guru se-Indonesia yang menerima penghargaan langsung dari Presiden. Khusus dari Kabupaten Situbondo, sebenarnya ada dua kandidat guru yang lulus seleksi untuk menerima penghargaan. Namun dari tahap seleksi berikutnya, Broto Seno akhirnya yang terpilih karena kredibilitasnya.

Saat di Istana Negara, Broto tidak hanya berjabat tangan dan menerima penghargaan dari presiden Joko Widodo. Terharu, senang dan bangga pun menyelimuti benak Broto yang kala itu juga diberi kesempatan mengikuti upacara puncak HUT RI ke-71 di Istana Negara pada 17 Agustus lalu.

Broto Seno mengakui, tidak mudah menerima penghargaan menjadi guru berprestasi dan berdedikasi dari daerah terpencil. Sebab ia harus melewati tahapan seleksi dan elemen penting dalam dunia pendidikan. Dengan penghargaan yang diterima, ia semakin termotivasi akan untuk memajukan pendidikan anak-anak di tempat terpencil. Sosok Broto menginspirasi, bahwa tidak ada hal yang mustahil jika keikhlasan, teladan dan dedikasi tinggi untuk memajukan pendidikan muncul dari hati meski dari daerah terpencil sekali pun.  (Yan-Jatim)