Sujono Djonet (foto dok sanggar Brondjong Sejahtera)

Sujono Djonet (foto dok sanggar Brondjong Sejahtera)

KabariNews –  Ternyata banyak cara yang bisa dilakukan untuk berkarya, tinggal bagaimana cara kreativitas kita untuk mewujudkannya. Niscaya, kesuksesan pun dapat diraih. Namun kesuksesan itu, bukanlah segala-galanya. Yang terpenting sukses berkarya dan membawa manfaat untuk orang lain serta lingkungan. Seperti yang dilakukan Sujono Djonet (44) seorang warga Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Batu, Jawa Timur, yang telah sukses merintis karya lampion multi berkarakter. Lampion karya Djonet, menjadi penghias interior maupun eksterior gedung atau rumah yang kini mampu menembus pasar internasional.

Pada awalnya, semua pekerjaan dilakukan oleh Djonet sendiri. Dari mulai mendesain, membentuk rangka, menghitung beban, perakitan, instalasi, dan pemasangan hingga finishing. Kala itu, lampion hasil karyanya dipasarkan dalam ruang lokal saja. Kemudian, Djonet mendapat kepercayaan untuk menghias wahana wisata malam di Malang Raya, atau tepatnya di Kota Batu yang terkenal dengan nama, Batu Night Spetacurel (BNS) dengan lampu lampion gardennya. Yang kemudian BNS mendapat pridikat wahana wisata malam dengan lampion garden terlengkap di Indonesia.

“Coba kita lihat banyak taman kota dengan hiasan lampion yang sekarang sedang menjadi tren dan biasanya berupa ikon kota setempat. Namun tidak mudah untuk membuatnya, karena dibutuhkan desain, perencana teknik, estetika bentuk, serta didasari oleh jiwa seni. Itu bisa kita atasi dengan kemauan untuk belajar” tutur Djonet.

Sejak itu, nama Djonet mulai terkenal dan kreasi lampion karakternya mulai dipesan banyak orang hingga ke beberapa daerah, seperti Bandung, Jakarta, Samarinda, Surabaya, dan kota-kota lainnya di Indonesia. Bahkan Djonet pernah mendapat kepercayaan mengerjakan proyek besar berupa lampion beraneka bentuk dan ukuran, seperti lampion Garuda Wishnu Kencana untuk zona wisata malam di Bali yang merupakan tempat wisata berkelas internasional. Sebagai pemegang predikat tempat wisata internasional, tentunya Bali melakukan tahapan seleksi ketat untuk pengadaan tempat dan produk hiburan. Dengan kepercayaan yang diberikan kepada Djonet membuat bangga masyarakat Malang Raya.

Dengan kesuksesan yang telah raih, tak lantas membuat Djonet berbesar hati. Djonet terus mengembangkan karyanya dan mencoba memberi nilai lebih untuk orang lain. Arek Bumiaji ini, kemudian mendirikan sanggar lampion untuk membagi ilmunya kepada siapa saja yang mau belajar membuat lampion berkarakter tanpa dipungut biaya. Terutama bagi warga disekitar rumahnya. Apa yang dilakukan Djonet akan mempengaruhi kepada tingkat pendapatan perkapita warga di desanya. Dengan demikian perekonomian di desanya meningkat dan kesejahteraan pun dapat di raih.

Dengan Sanggar Lampion Brondjong Sejahtera yang dia dirikan, Djonet dapat merekrut banyak pemuda di desanya untuk bekerja, berkreasi, dan berbagi ilmu kreatifnya kepada masyarakat luas. Djonet sadar akan dirinya yang hidup ditengah-tengah lingkungan masyarakat. Dan Djonet pun sadar bahwa di dunia ini, dia tidak hidup sendirian, masih ada orang lain disekitarnya yang membutuhkan.

“Saya sangat senang dan tidak keberatan untuk berbagi ilmu, apa lagi mereka punya kemauan keras. Karena seni lampion yang saya miliki tidak bisa dinikmati sendiri. Sekarang kreasi saya siapa yang menikmati dan yang menilai ? Tentunya orang lain bukan?” ungkap Djonet.

Saat ini sudah ada 30 warga desanya yang mau belajar dan bekerja di sanggar milik Djonet. Dari sinilah Djonet mampu memberi kontribusi dan membangkitkan ekonomi warga Desa Gunungsari. Itulah komitmen Djonet yang  sedari dulu ingin mengembangkan perekonomian desanya.

Pria kelahiran 5 Desember 1972 ini, berharap sanggarnya sekaligus sebagai workshop yang dia dirikan dapat berfungsi sebagai ruang display dan pusat kegiatan kesenian. Dan lebih dari itu, sanggarnya dapat menjadi tempat edukasi bagi siapa saja.

Para pengusaha pariwisata dan instansi pemerintah merasa terbantu dengan adanya kreasi Djonet. Mereka dapat memperindah wahana wisatanya atau pun memperindah taman-taman kota dan gedung perkantoran. Bahkan saat ini banyak instansi pemerintah maupun swasta menggunakan lampion karya Djonet untuk nama instansi atau logo instansi.

Seiring perjalanan waktu, lampion berkarakter karya Djonet terdengar hingga ke mancanegara. Banyak wisatawan mancanegara yang datang untuk membeli karyanya. Tidak ketinggalan pengusaha pariwisata mancanegara yang meminta untuk dibuatkan lampion.

Kiprah Djonet patut diapresiasi, karena dengan kreatifitasnya mampu mengembangkan ekonomi kreatif bagi lingkungannya dan dengan kemandiriannya Djonet telah memberikan warna kehidupan. (Yan-Jatim/ Foto by : Sujono Djonet