Madame First Lady, Michelle Obama

Jika menyaksikan pidato kemenangan Obama 4 November lalu, perhatian orang pasti tidak luput dari sosok Michelle Obama. Ya, Michelle Obama adalah istri Barack Obama dan Ibu Malia, 10 tahun dan Sasha, 7 tahun. Tidak lama lagi Michelle Obama akan resmi menjadi Madame First Lady, ibu negera berkulit hitam pertama dalam sejarah AS.

Di atas panggung mendampingi Obama malam itu, Michelle mengenakan gaun hitam dengan aksen merah. Dia tampil amat gembira, fotogenik, percaya diri, anggun, sayang anak dan tidak canggung untuk mendaratkan ciuman kepada suaminya .

Banyak orang yang melihat Michelle Obama teringat akan Jacqueline Kennedy. Bahkan, sejumlah media populer di AS memuat foto-foto untuk menunjukkan kemiripan mereka berdua, terutama dalam hal keanggunan dan gaun yang dikenakannya.

Lebih dari penampilan luar, Michelle Obama adalah pribadi yang cerdas.

“Dia sangat cerdas,” ujar Marian Robinson, ibunya, kepada Ebony, sebuah majalah dengan pembaca kulit hitam. “Saya selalu bilang, kalau anda ingin suatu pekerjaan beres, minta aja ke Michelle. Dia akan bikin beres dan cepat selesai. Dan jika tidak tahu, dia akan mencari tahu dan membuatnya cepat beres. Dia juga suka bergaul”, tambahnya.

Michelle terlahir dari keluarga biasa dengan nama Michelle LaVaughn Robinson pada tanggal 17 Januari 1964 di Chicago, Illinois. Dia dibesarkan di daerah Southside, Chicago oleh orang tua kelas pekerja, Frasier Robinson, pegawai bagian perairan kota dan Marian Robinson, seorang sekretaris. Michelle tamat dari Princeton di tahun 1985 dan Harvard Law School tahun 1988.

Di tahun 1989 Michelle bekerja di sebuah Kantor Pengacara Sidley and Austin. Di sanalah dia bertemu Barack Obama pertama kali. Pada 18 Oktober 1992, pasangan ini menikah dalam upacara yang dipimpin oleh Pastor Jeremiah A. Wright di Trinity United Church of Christ. Pasangan ini dikaruniau dua putri. Malia lahir tahun 1998 dan Natasha (Sasha) lahir di tahun 2001.

Tidak dipungkiri lagi Michelle merupakan sosok sukses pasangan African-American. Presiden terpilih Obama pernah berujar bahwa Michelle adalah sumber kekuatan baginya.

“Michelle sangat percaya dengan Impian Amerika karena dia mengalaminya,” kata Obama dalam satu laporan tertulis. “Sebagai ibu dua anak, dia mengerti sekali keseimbangan antara keluarga dan bekerja. Kemampuan untuk berempati dan memahami sendiri perjuangan yang dihadapi banyak keluarga pekerja keras inilah modal penting menjadi First Lady. Saya tergantung dengan dukungan Michelle. Dia sumber kekuatan saya yang konstan dan batu kekuatan Keluarga Obama”

Seperti istri umumnya, Michelle Obama terus terang mengaku sering menggoda suaminya. Lebih jauh, Michelle juga mengaku “cerewet” dengan suaminya.

Soal ketegaran Michelle sebagai perempuan, itu pernah dijadikan olok-olok dalam ilustrasi sampul depan majalah New Yorker. Di sana dilukiskan figur Michelle Obama dengan karakter kulit hitam revolusioner Angela Davis dan suaminya sebagai muslim dan bendera Amerika Serikat terbakar di tempat perapian Kantor Oval Gedung Putih.

Dan, jangan lupa, setelah pasti bahwa Obama memenangkan nominasi Partai Demokrat, Michelle tidak ragu-ragu untuk memeluk, mencium dan dia memberikan “fist bump” yang pertama. Fist Bump ini adalah tindakan memberikan kepalan tangan kepada orang lain yang juga menyambutnya dengan kepalan tangan yang sama.

Tindakan Michelle Obama ini sempat dibahas komentator Fox News sebagai “terrorist jab” (kepalan tangan teroris).

Michelle Obama tenang saja dan malah menanggapi olok-olok ini dengan mempopulerkan salam kepalan tangan di satu pertunjukan televisi, The View. Di sini dia memperkenalkan salam barunya berupa “fist bump” dan mengatakan bahwa sekarang ini adalah High Five model baru. High Five adalah tindakan mengangkat dan menepukkan lima jari tangan ke orang lain sebagai salam setuju.

Salah satu aspek yang mungkin paling mengesankan dari Michelle Obama selama kampanye adalah kemurnian dan rasa senasib sepenanggungan dengan kaum menengah Amerika yang sekarang sekarang dihimpit oleh krisis ekonomi.

Michelle Obama tetap fokus dengan isu-isu penting yang menghadang Amerika Serikat di abad 21. Dia juga tidak malu-malu bicara soal ekonomi, layanan kesehatan, rasisme dan Perang Irak.

Mommy in Chief

Meskipun berprofesi sebagai pengacara di masa lalu, Michelle Obama mengungkapkan bahwa dia akan menjadi Mommy in Chief buat kedua putrinya selama di Gedung Putih.

Sebelum kunjungan historis pertama sebagai istri Presiden terpilih, Michelle Obama menyempatkan diri mencari sekolah buat Malia dan Sasha di daerah Washington, DC. (magenta)

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?32388

Untuk melihat Berita Amerika / Amerika / Main Story lainnya, Klik disini

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket