Di Amerika Serikat, metode kuliah online yang bisa dilakukan dari rumah itu makin disukai saja seiring naiknya harga bahan bakar di negeri itu. Mahasiswa rupanya ingin menghemat biaya pengeluaran untuk transportasi dan lebih memilih melakukan sebagian kuliahnya secara online dari rumah daripada pergi ke kampus.

Di Villanova University misalnya, terdapat peningkatan 40 persen peminat dalam kuliah online. Menurut Sean O’Donnel selaku penangung jawab fakultas teknik Villanova University, tak diragukan bahwa kenaikan peminat kuliah online ini adalah imbas dari melonjaknya harga bahan bakar. Survei di Victoria College, Texas, 42 persen mahasiswa berencana mengambil kuliah online karena naiknya biaya transportasi.

Seperti dilansir TH online, mahasiswa dan dosen bisa berinteraksi secara online dengan beragam aplikasi, misalnya melalui chatting, message board ataupun e-mail.

Begitu juga Institut Teknologi Massachusetts (MIT). Universitas yang terkenal itu memulai Massive Open Online Courses (MOOC) atau kuliah online terbuka massal yang perdana. Universitas itu berencana menawarkan berbagai mata kuliah non-kredit gratis melalui proyek yang disebut MITx.

Seperti diberitakan VOA, jurusan ilmu komputer, teknologi, mekanika, dan enjinering-lah yang ditawarkan dalam program ini. Contohnya, mahasiswa di seluruh dunia mengambil mata kuliah gratis yang disebut “Building a Computer Search Engine.” Dua ilmuwan komputer, Sebastian Thrun dan David Evans, menawarkan mata kuliah ini melalui udacity.com.

Tak ada syarat khusus yang diperuntukkan bagi peminat mata kuliah itu. Mereka menonton film-film pendek selama enam minggu. Pekerjaan rumah juga tak lepas dari perkuliahan ini. Ujian akhir dilakukan untuk mengetahui prestasi mereka. Tertarikah Anda mengikutinya ?

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?38011

Untuk melihat artikel Amerika / Education lainnya, Klik disini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
______________________________________________________

Supported by :