Dua ratus tentara AS yang terdiri dari marinir mendarat
di pangkalan udara RAAF Darwin Australia
hari Selasa malam (3/4). Pasukan yang sebelumnya bertugas di Afganistan ini
adalah bagian dari perjanjian bilateral Australia dan AS.Ini adalah
gelombang pertama dari rencana penempatan 2.500 prajurit Marinir AS sebagai
bagian dari pergeseran strategi militer global AS.

Ke depan, para marinir ini akan bergabung dengan
pasukan Australia dalam pelatihan-pelatihan. Mereka akan berada didi Robertson
Barrack di pinggiran Darwin Australia selama 6 bulan
sebelum kembali kembali ke Hawaii sebagai basis mereka.

Mengutip radio Australia,Menteri
Pertahanan Australia Stephen Smith mengatakan bahwa diskusi telah diadakan dengan Cina dan Indonesia mengenai latihan militer
di masa depan.”Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa Australia,
Amerika Serikat, Indonesia dan bahkan Cina dapat melakukan pelatihan militer bersama. Latihan bersama itu dianggap sebagai sesuatu yang baik,” kata Smith.

Dikatakannya, Amerika Serikat meningkatkan kehadirannya di kawasan untuk
mengimbangi kekuatan Cina dan India yang semakin besar. Berdasarkan persetujuan
bilateral tersebut, sekitar 2500 tentara Amerika akan dirotasi berada di
Australia utara sampai 2017.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?38012

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :