KabariNews – Andrea Hirata, sang penulis novel tetralogi Laskar Pelangi, akhirnya menuntaskan novel keempatnya. “Maryamah Karpov” adalah buku terakhir tetralogi Laskar Pelangi sesudah “Laskar Pelangi”, “Sang Pemimpi”, dan “Edensor”.  “Maryamah Karpov” merupakan lanjutan kisah Ikal, Lintang, Mahar, Samson, Akiong, Syahdan, Sahara, Harun, Kucai dan Flo, sepuluh anak SD Muhammadiyah Gantong di Belitong yang kini beranjak dewasa. Di ketiga buku sebelumnya kisah mereka terasa menggantung, maka pada buku kempat ini akan terkuak cerita masing-masing tokoh. Tentu Ikal sebagai tokoh sentral memiliki porsi yang lebih banyak.

Cerita dimulai sekembalinya Ikal dari studi di Perancis. Ikal yang telah terbiasa hidup enak di luar negeri, kembali harus menghadapi beratnya hidup di Belitong. Ia melihat kemiskinan masih mendera Belitong. Belum lagi ternyata lulus dari luar negeri tidak membuatnya mudah mendapatkan pekerjaan. Demi mendapat penghasilan, ikal rela menjadi tenaga kuli kasar. Rupanya gelar magister yang ia sandang tidak memiliki pengaruh besar di Belitong.

Ikal bekerja dan mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk membuat kapal. Ia berencana pergi mencari cinta pertamanya, A Ling. Diperkirakan A Ling berada di pulau Lanun yang penuh dengan perompak. Banyak cerita mengerikan mengenai pulau tersebut, tapi Ikal bersikeras mencari A Ling. Dengan bantuan teman-temannya dan berusaha sana-sini, akhirnya ia berhasil membuat kapal yang dinamakan “Mimpi-Mimpi Lintang”. Selanjutnya, diceritakanlah bagaimana perjalanan Ikal dalam mencari A Ling.

Judul Maryamah Karpov diambil dari nama seorang perempuan kenalan Ikal yang biasa dipanggil Mak Cik olehnya. Maryamah jago main catur krena itulah Mak Cik ini dijuluki Maryamah Karpov. Entah apa yang menjadi alasan Andrea Hirata menjadikan Maryamah Karpov sebagai judul. Secara garis besar, judul ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan keseluruhan cerita.

Novel ini masih dibumbui gaya satir ala Andrea Hirata yang seolah memotret keseharian budaya Melayu Belitong. Bagi penggemar tetralogi Laskar Pelangi, “Maryamah Karpov” patut dibaca agar rasa penasaran pembaca tertuntaskan. (chika)