Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) melaporkan lonjakan fenomenal dalam nilai transaksi kripto di Indonesia pada bulan Maret 2024. Angka transaksi mencapai Rp103,58 triliun, melonjak 200% dari bulan sebelumnya, menurut data terbaru yang dirilis.

Dalam sebuah pernyataan, CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis, mengungkapkan bahwa peningkatan ini dipicu oleh beberapa faktor kunci, termasuk kenaikan harga Bitcoin yang mencapai rekor tertinggi, serta meningkatnya minat masyarakat terhadap aset kripto secara keseluruhan.

“Kenaikan harga Bitcoin menjadi salah satu pendorong utama dalam kinerja pasar kripto pada bulan Maret. Harga Bitcoin mencapai level tertinggi hampir US$74.000, dan minat institusional terhadap ETF Bitcoin di Amerika Serikat tetap kuat, mendorong minat masyarakat untuk masuk ke pasar kripto,” ujar Yudho dalam pernyataannya.

Selain itu, optimisme pasar terhadap kebijakan The Fed yang berencana menurunkan suku bunga tiga kali pada tahun tersebut juga turut mempengaruhi kinerja pasar kripto. Hal ini terlihat dari meningkatnya permintaan terhadap penyimpanan nilai alternatif, seperti Bitcoin, sebagai respons terhadap risiko inflasi yang lebih tinggi.

Menariknya, segmen pasar kripto dengan kinerja terbaik pada bulan Maret adalah memecoin, yang mencatat keuntungan yang sangat tinggi. Meskipun terutama diperdagangkan untuk hiburan dan belum memiliki kasus penggunaan yang jelas, memecoin masih dianggap sebagai investasi dengan risiko tinggi yang menarik bagi sebagian investor.

Yudho juga mengungkapkan bahwa lonjakan nilai transaksi yang signifikan tidak hanya mencerminkan fenomena nasional, tetapi juga terasa langsung oleh Tokocrypto. Perusahaan ini mengalami lonjakan nilai transaksi sebesar 142%, mencapai total transaksi US$1,3 miliar pada bulan Maret.

“Tren positif ini menegaskan posisi Tokocrypto sebagai salah satu pemimpin pasar kripto di Indonesia,” tambah Yudho.

Namun, Yudho juga mengingatkan para investor untuk berhati-hati dan melakukan riset yang mendalam sebelum berinvestasi di pasar kripto. Meskipun potensi keuntungan besar dapat sangat menggiurkan, risiko yang terlibat juga tidak dapat diabaikan.

Sementara itu, dalam upaya untuk meningkatkan pemahaman dan literasi masyarakat tentang investasi kripto, pelaku usaha dan Bappebti akan mengadakan program Bulan Literasi Kripto (BLK) pada Mei 2024. Melalui serangkaian seminar, workshop, dan kampanye sosial media, BLK 2024 bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang potensi dan risiko investasi kripto, serta mengedukasi masyarakat tentang prinsip-prinsip dasar yang diperlukan dalam mengelola aset digital dengan bijak.

Sumber foto: Istimewa

Baca Juga: