KabariNews – Gelaran Piala Oscar 2017, tidak hanya membahas jawara dunia akting, kostum terbaik juga diperbincangkan. Siapa saja mereka?

FANTASTIC BEASTS AND WHERE TO FIND THEM

Desainer: Colleen Atwood

Di antara kelima desainer kostum yang masuk nominasi Piala Oscar tahun ini, Colleen Atwood keluar sebagai pemenang. Sebelumnya, ia telah memenangkan 3 Piala Oscar dalam kategori yang sama untuk karyanya dalam film Chicago, Memoirs of a Geisha, dan Alice in Wonderland.

Colleen memiliki tantangan tersendiri dalam film yang dibintangi aktor peraih Piala Oscar, Eddie Redmayne. Sebagai langkah awal, ia memulai melakukan riset materi yang berkenaan dengan gaya busana di New York pada tahun 1926. Selain memperhatikan latar waktu dan tempat cerita, ia juga harus memasukkan unsur dunia sulap pada busana kreasinya dalam film tersebut.

ALLIED

Desainer: Joanna Johnston

Sejak awal, Joanna memiliki ide untuk memberi sentuhan klasik dan elegan pada busana-busana karyanya dalam film Allied yang dibintangi oleh Brad Pitt dan Marion Cotillard. Ia mengaku mengadopsi konsep tersebut dari beberapa film Hollywood klasik, seperti Casablanca dan Now, Voyager. Desainer asal Inggris ini juga mengamati pakaian-pakaian yang dikenakan oleh aktris Katherine Hepburn dan Lauren Bacall di era 40an.

Nominasi Piala Oscar ini merupakan yang ke-2 bagi Joanna. Ia pertama kali mendapatkan nominasi Piala Oscar untuk karyanya di film Lincoln (2012) garapan Steven Spielberg.

FLORENCE FOSTER JENKINS

Desainer: Consolata Boyle

Kolaborasi sutradara Stephen Frears dan desainer Consolata Boyle dalam film Florence Foster Jenkins bukanlah yang pertama. Mereka pernah bekerjasama dalam pembuatan kedua film terdahulu, The Queen dan Philomena.

Untuk mempersiapkan berbagai kostum dalam film tersebut, Consolata kerap berdialog dengan sang sutradara. Perbincangan keduanya fokus pada dunia imajinasi ciptaan seorang penyanyi opera yang bernama Florence Foster Jenkins. Ia juga sering berdiskusi dengan Alan MacDonald, sang pengarah artistik, mengenai penggunaan warna sebagai representasi emosi. Diskusi-diskusi tersebut menghasilkan karakter Florence yang tampil dengan busana-busana menawan, berumbai-rumbai dan unik.

JACKIE
Desainer: Madeline Fontaine

Sejalan dengan misi sutradara Pablo Larrain, desain karya Madeline semata-mata untuk mereinkarnasi sosok mantan Ibu Negara Jacqueline “Jackie” Kennedy melalui aktris Natalie Portman. Dalam projek ini, ia menitikberatkan karya-karyanya pada keotentikan busana dan berbagai aksesoris yang pernah dikenakan Jackie. Melalui serangkaian riset yang intensif, desainer asal Perancis ini berhasil membuat ulang sekurang-kurangngya
10 pakaian untuk Natalie, termasuk dress merah berbahan wool buatan Dior dan setelan berwarna pink buatan Chanel yang sangat lekat dengan sosok mantan Ibu Negara. Pihak rumah mode Chanel pun turun tangan untuk menyempurnakan busana replika karya Madeline Fontaine, terutama dalam pemilihan kancing baju.

Madeline mengaku ia hanya diberi waktu 10 minggu oleh sang sutradara untuk melakukan riset dan membuat seluruh pakaian untuk film tersebut.

LA LAND

Desainer: Mary Zophres

Pada tiga hari pertama, Mary bertemu secara rutin dengan sutradara Damien Chazelle, desainer set Sandy Reynolds-Wasco, dan pengarah artistik David Wasco untuk mendiskusikan skenario film tersebut. Ia juga melakukan komunikasi intensif dengan departemen seni, terutama mengenai unsur pewarnaan. Misalnya, pemilihan warna kuning untuk aktris Emma Stone dan juga penggunaan warna-warna primer untuk gaun para penari di awal film. Dalam mendesain busana-busana film La La Land, ia banyak terinspirasi oleh beberapa film musikal Hollywood
klasik, seperti The Umbrellas of Cherbourg dan The Young Girls of Rochefort. Menurut Mary, desain latar dan busana kedua film tersebut sangat terkoordinasi dengan baik.

Bagi Mary, ini merupakan nominasi Piala Oscar yang ke-2. Ia pertama kali mendapatkan nominasi Piala Oscar untuk karyanya di film True Grit (2010) garapan Coen bersaudara. (Kabari1007)