The Ballad of Buster Scruggs

Desainer: Mary Zophres

Nominasi Piala Oscar kali ini merupakan yang ke-3 bagi Mary Zophres. Sebelumnya, ia pernah mendapatkan nominasi serupa untuk kostum garapannya dalam film True Grit (2010) dan La La Land (2016).
Mendesain kostum untuk film bergenre Western bukanlah hal baru bagi Mary. Dalam film The Ballad of Buster Scruggs, ia juga kembali berkolaborasi dengan sutradara Joel Coen dan Ethan Coen. Menurut Mary, genre tersebut memberi kesan pakaian yang kotor dan berdebu. Alhasil, timnya pun harus membuat seluruh kostum yang diperlukan. Ia juga harus melakukan treatment pada kostum-kostum tersebut agar terlihat usang dan tidak pernah dicuci selama 3 bulan. Mary mengaku menghabiskan waktu kurang lebih 1 bulan untuk melakukan riset sebelum mulai mendesain kostum-kostum untuk film ini.

Mary Poppins Returns

Desainer: Sandy Powell

Selain The Favourite, Sandy kali ini juga mendapat nominasi Piala Oscar untuk kostum rancangannya dalam film Mary Poppins Returns.
Berbeda dengan film-filmnya yang terdahulu, ruang gerak Sandy lebih dibatasi dalam film ini. Desainer asal Inggris ini mengaku pihaknya harus menghormati tampilan aktris Julie Andrews dalam film Mary Poppins yang dirilis lebih dari 5 dekade sebelumnya. Ia mengungkapkan bahwa karakter Mary Poppins tetap harus dikenali sebagai karakter yang sama 25 atau 30 tahun kemudian. Sutradara Rob Marshall dan dirinya sepakat untuk menampilkan seorang Mary Poppins yang lebih modis dan chic, tidak hanya sekedar seorang pengasuh anak.

Black Panther

Desainer: Ruth Carter

Di antara keempat desainer kostum yang masuk dalam nominasi Oscar tahun ini, Ruth Carter berhasil keluar sebagai pemenang. Ini merupakan PiL Oscar yang pertama bagi Ruth setelah mendapatkan 3 nominasi dalam kategori yang sama untuk karyanya yang terdahulu dalam film Malcolm X (1992) dan Amistad (1997).
Untuk mewujudkan film produksi Marvel Studio ini, Ruth Carter harus mencari dan mendesain sekitar 1.500 kostum. Ia menyadari pentingnya memasukkan elemen-elemen diaspora Afrika ke dalam kostum-kostum rancangannya kali ini. Hal ini sesuai dengan interpretasi dunia Wakanda sebagaimana yang digambarkan oleh para komikus dan ilustrator sebagai suatu kosmik yang merupakan perpaduan dari banyak suku di Afrika, sangat maju secara teknologi, bahkan pakaian mereka pun berteknologi tinggi. Sementara itu, warna untuk setiap kelompok di Wakanda ditentukan oleh sutradara Ryan Coogler. Ia pun mencontohkan warna merah hanya untuk tim Dora Milaje, hijau untuk Nakia dan tim River Tribe, oranye untuk tim Miners, dan seterusnya. Ruth menggambarkan ide warna kostum film tersebut tak ubahnya menghidupkan masing-masing karakter dari buku komik Marvel yang penuh warna.

The Favourite

Desainer: Sandy Powell

Nominasi Piala Oscar kali ini merupakan yang ke- 14 bagi seorang Sandy Powell. Sebelumnya, ia juga berhasil memenangkan penghargaan tersebut sebanyak 3 kali, masing-masing untuk desain kostumnya dalam film Shakespeare in Love (1998), The Aviator (2004), dan The Young Victoria (2009).
Sandy Powell mengaku mendesain detail kostum-kostumnya kali ini seolah-olah ia adalah seorang desainer pada periode itu. Hal ini dikarenakan pihaknya tidak dapat membuat pakaian yang persis seperti potret-potret kuno yang ia pakai sebagai referensi lantaran pakaian-pakaian tersebut terbuat dari bahan-bahan yang kini tidak bisa diperoleh di pasaran. Ia juga menjelaskan bahwa sutradara Yorgos Lanthimos meminta dirinya agar mendesain kostum yang lebih flamboyan untuk para pemeran pria dan lebih sederhana untuk pemeran wanita. Sutradara asal Yunani tersebut ingin para pemeran pria terlihat seperti burung merak dilengkapi dengan sepatu hak tinggi. Sandy pun setuju lantaran penampilan para pemeran pria itu benar-benar akurat secara historis untuk periode tersebut.

Mary Queen of Scots

Desainer: Alexandra Bryne

Bagi Alexandra, ini merupakan nominasi Piala Oscar yang ke-5. Pada tahun 2007, ia berhasil membawa pulang Piala Oscar dalam kategori tersebut untuk karyanya di film Elizabeth: The Golden Age. Nominasi serupa juga pernah ia terima untuk kostum garapannya dalam film Hamlet (1996), Elizabeth (1998), dan Finding Neverland (2004).
Alexandra Bryne sangat mengenali peluang dan tantangan mempersiapkan kostum untuk film Mary Queen of Scots yang disutradarai oleh Josie Rourke berdasarkan pengalamannya mempersiapkan pakaian karakter Ratu Elizabeth I di film Elizabeth (1998) dan Elizabeth: The Golden Age (2007). Untuk merealisasikan desainnya, Alex mengkombinasikan bahan katun dan denim yang relative murah dan mudah didapatkan di pasaran. Sementara itu, ia menggunakan unsur warna kontras yang memukau untuk membedakan kedua karakter utama yang diperankan oleh Saoirse Ronan dan Margot Robbie.