Di mana mata memandang, di sana sungai terbentang. Itulah kira-kira kalimat yang sesuai untuk menggambarkan Kota Banjarmasin. Tak ayal jika ibukota provinsi Kalimantan Selatan ini dijuluki Kota Seribu Sungai.

Patung Bekantan

Patung Bekantan merupakan salah satu tempat yang paling dikunjungi ke Banjarmasin. Terletak di jantung kota, patung fauna maskot provinsi Kalimantan Selatan tersebut menjadi tempat berfoto dan swafoto. Seperti halnya patung Merlion di Singapura, patung setinggi 6,5 meter ini juga dapat menyemburkan air ke Sungai Martapura. Patung Bekantan selalu ramai pengunjung, terutama menjelang senja.

Menara Pandang Banjarmasin

Tak jauh dari Patung Bekantan, Anda akan menemui Menara Pandang Banjarmasin. Dari lantai atas menara tersebut, Anda dapat melihat berbagai sudut Kota Banjarmasin dari ketinggian, seperti Kubah Masjid Raya Sabilal Muhtadin dan hamparan Sungai Martapura. Area sekitar menara ini kini sering dijadikan sebagai tempat pelaksanaan acara-acara besar, seperti Banjarmasin Expo, berbagai lomba, dan beragam kegiatan lainnya.

Pasar Terapung

Pasar Terapung menjadi salah satu wisata andalan Kota Banjarmasin. Beberapa pasar terapung tradisional yang terkenal di antaranya Pasar Terapung Muara Kuin yang berada di atas Sungai Barito (tepatnya di muara Sungai Kuin) dan Pasar Terapung Lok Baintan yang terletak di atas Sungai Martapura. Namun demikian, Pasar Terapung Lok Baintan merupakan yang tertua di Banjarmasin dan sudah ada sejak zaman Kesultanan Banjar. Di kedua pasar, pedagang dan konsumen menggunakan jukung (perahu dalam bahasa Banjar). Pasar ini dimulai selepas sholat Subuh sampai kira-kira jam tujuh pagi.

Museum Wasaka

Terletak di kawasan Suingai Jingah, museum ini menyimpan berbagai artefak sejarah yang berhubungan dengan perjuangan rakyat Kalimantan Selatan. Nama Wasaka sendiri merupakan kependekan dari Waja Sampai Ka Puting, yang artinya perjuangan yang tak pernah berhenti hingga tetes darah penghabisan. Bangunan museum ini berbentuk rumah Banjar Bubungan Tinggi.

 

Jembatan Barito

Jembatan Barito merupakan akses jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan Banjarmasin dengan Palangkaraya. Jembatan yang juga dikenal dengan nama Jembatan Pulau Bakut diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 24 April 1997. Jembatan tersebut tercatat dalam rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai jembatan gantung terpanjang di Indonesia.

Kuliner Khas Banjar

o Soto Banjar

Soto Banjar berisi potongan daging ayam dengan tambahan perkedel, telur rebus, dan ketupat. Seperti halnya soto ayam, bumbu Soto Banjar terdiri dari bawang merah, bawang putih dan merica, tetapi tidak memakai kunyit. Soto Banjar memiliki aroma yang khas dari racikan kayu manis, biji pala, dan cengkeh.

 

o Patin Bakar dan Gangan Santan

Dari tampilannya, Gangan Santan memiliki kemiripan dengan sayur lodeh. Bumbu yang digunakan tidak jauh berbeda. Perbedaan utamanya terletak pada labu kuning dan rasanya yang sedikit lebih manis. Gangan Santan biasa disajikan dengan nasi putih dan ikan patin bakar.

o Lontong Khas Banjar

Lontong khas Banjar berbentuk segitiga dan dibungkus daun pisang. Dalam penyajiannya, lontong diletakkan di piring dalam keadaan utuh. Hidangan ini biasa disajikan dengan beberapa lauk andalan Banjarmasin, seperti opor nangka muda, telur bebek pindang, ayam dan ikan haruan (ikan gabus) masak habang.