KabariNews – Berawal dari hobi memasak, tercetus ide menciptakan variasi baru dalam santapan mi. Jika biasanya mi diolah dengan campuran tepung terigu, uniknya mi ala Riri Nurjadi mengandalkan sayuran sebagai bahan utama pembuatan mi.

Uniknya lagi, mi diolah menjadi beberapa warna, tidak hanya kuning biasa seperti warna mi pada umumnya, tapi berwarna layaknya pelangi. Ada merah yang berbahan dasar buah bit, oranye yang dibuat dari wortel, hijau yang bersumber dari sawi dan bayam, ada juga kuning dari bawang.

Mi warna-warni ini diberi nama mi sehat tiga warna, karena aneka warnanya yang beragam dan tidak menggunakan pengawet, maka mi ini di klaim sehat oleh sang pembuatnya. Rasa mi lebih lembut dan segar karena mengadung banyak serat sayuran murni tanpa pengawet dan pewarna.

Antara mi dan bisnis

Hobi masak dan sering mempraktekan berbagai resep masakan dari pengalaman menikmati berbagai kuliner di luar rumah, membuatnya terinpirasi membuka sebuah usaha. Alasan lain, Riri mengaku pernah bosan menjadi pegawai dan ingin mencoba peruntungan lain. Dukungan positif dari berbagai pihak, baik keluarga, teman dan kerabat jadi pendorong kuat untuk memulai sebuah bisnis kuliner.

“Suami pada waktu itu memang ingin punya restoran. Karena kami suka masak dan hasilnya enak, jadi kami yakin suatu saat kami pasti punya restoran dan disukai banyak orang,” paparnya.

Alasan memilih mi warna-warni bukan tanpa sebab. Riri dan suami ingin menu masakannya beda dari pada yang lain, dan tentunya punya nilai gizi yang bermanfaat bagi kesehatan. Seperti banyak orang tahu, mi disukai segala usia bahkan makanan berbentuk panjang ini bisa dijadikan makanan pilihan pengganti nasi.

Agar rasanya tidak biasa, Rini terus berkesperimen dengan mi buatannya. Bahkan setiap akhir pekan, ia selalu mengeksplor olahan mi agar mencapai rasa yang pas. Setelah yakin bahwa mi ayam buatannya enak, barulah ia mencoba peruntungan dengan membuka usaha warung mi ayam sehat.

Usaha yang dibangun sejak 11 Februari 2011 ini memanfaatkan sayuran dan buah untuk memenuhi kebutuhan kesehatan. Warungnya pun ditata sebersih mungkin agar terkesan rapi dan sehat. Bicara soal rasa, mi warna tentunya tidak kalah dengan mi pada umumnya, bahkan rasanya lebih enak karena terjamin kualitas alami dan kebersihannya.

Lebih alami dan sehat

Kadang orang mengira, mi dengan warna menyolok tentunya dibuat dari bahan pewarna, tapi tidak dengan mi buatan Riri. Meski sibuk dan membutuhkan waktu lama, ibu dua anak ini tetap menggunakan bahan alami sayuran dan buah untuk memperoleh warna alami mi.
“Semua mi itu tidak menggunakan bahan pengawet sehingga benar-benar aman. Apalagi bagi mereka yang mempunyai penyakit lambung tidak akan membuat perut gembung” jelasnya.

Dalam mengolah mi, Riri juga menggunakan telur bebek untuk menghasilkan mi yang lembut dan kenyal. Mi dibuat setiap hari sehingga tetap terjaga kesegarannya, yang hanya bisa bertahan tiga hari. Penyimpanannya pun tidak asal taruh, harus dilapisi plastik dan diletakkan pada wadah plastik tertutup di dalam kulkas. “Kami tidak pernah meletakkan mi ini dalam kondisi di ruangan dengan udara terbuka, apalagi sampai terkena sinar matahari. Itu membuat mi berubah warna,” kata Riri.

Satu porsi mi sehat dibuat dengan berat 90 gram, takaran pas dan cukup mengenyangkan. Pada penyajian pilihan mi bisa disesuaikan sendiri oleh pembeli, apakah ingin mi hijau, mi oranye atau mi kuning, bahkan jika ingin dicampur warna-warni dalam satu porsi pun diperbolehkan.

Namanya mi ayam pasti ada tambahan taburan ayam diatasnya. Tapi untuk kesan lebih sehat, campuran daging ayam ditambah dengan potongan jamur. Tambahan lain ada bakso, pangsit rebus dan pangsit goreng.

Harga yang ditawarkan bervariasi, tergantung pilihan menu. Mi ayam dengan pangsit rebus harganyaRp 10.000, dan harga tersebut pun sama dengan mi ayam bakso. Mau lengkap dengan tambahan bakso dan pangsit, warung yang sudah punya banyak pelanggan ini harganya 12.000. Jika hanya ingin mi ayam biasa, harga Rp 8.000 dianggap pas untuk sajian seporsi mi sehat.

Warung Mi Sehat Tiga Warna ini terletak di Jalan Raya Setu Kp. Kramat no 62 Kelurahan Setu Kecamatan Cipayung TMII, Jakarta Timur. (Pipit)