Axis Jakarta Nternational Java
Jazz Festival 2009 mengusung tema “It’s a Festival For All” yang
digelar 3 hari berturut-turut pada tanggal 6, 7 dan 8 Maret 2009. Tahun
ini JJF menghadirkan artis-artis jazz
nasional dan manca, seperti Dianne Reeves, Jason Mraz, Brian McKnight,
Laura Fygi, Matt Bianco, Roy Ayers, Ron King Big Bang, New York Voices,
Parov Stelar, Swing Out Sister, Peabo Bryson. Sedangkan artis lokalnya
adalah RAN, Maliq ‘n D’Essentials, Tompi, Tohpati, Ecoutez, Glenn Fredly, Cindy Bernadette, Afgan, dan masih banyak lagi.

Bukan
cuma musisi Jazz yang tampil disini tetapi ada juga penampilan musisi
dari genre pop, rock dan R & B. Terlihat dari artis-artis yang
mengisi acara ini, banyak genre lain yang menyemarakkan JJF tahun ini. Festival untuk semua, itulah jargon AXIS International Java Jazz Festival (JJF). Dengan meluasnya genre yang dihadirkan di JJF, maka semakin luas pula orang yang bisa menikmati musik di JJF.

Banyak
pengunjung yang tidak mengerti betul soal jazz, tetapi mereka tetap
datang karena artis yang tampil tak hanya fokus pada jazz. Ada juga
pengunjung yang bertujuan datang ke JJF untuk mengikuti mainstream orang banyak. Bisa dibilang mereka memiliki keinginan to see and to be seen. Terlihat dari penampilan mereka yang maksimal ketika hadir di JJF.
Salah satu pengunjung yang tak mau disebut namanya mengatakan tujuan ia
hadir ke tempat ini tentunya melihat penampilan artis dan alasan
lainnya adalah untuk cuci mata sekaligus cari kecengan.

Tahun depan Java Production berencana memindahkan perhelatan ini ke JIExpo, Kemayoran, dengan alasan venue lebih besar dan bisa menampung lebih banyak pengunjung. Bahkan sempat disebutkan Santana akan meramaikan JJF tahun depan. Jika benar, maka tak salah jika panitia menyiapkan tempat yang lebih besar untuk para penggemar Santana kelak.

Tiket JJF tahun ini dijual dengan harga yang bervariasi. Kalau membeli dari jauh-jauh hari, tiket daily pass
dihargai Rp 250 ribu dan tiket untuk 3 hari berturut-turut dengan harga
Rp 600 ribu. Tetapi semakin dekat hari ‘H’, harga tiket semakin mahal.
Bahkan sempat melambung hingga Rp 500 ribu untuk daily pass saja. Wow!

Dalam JJF
ini, terdapat 19 stage. Tentunya dengan banyaknya panggung membuat
pengunjung dilema. Akan sulit memutuskan ingin menonton pertunjukkan
yang mana, karena banyak artis-artis yang bagus. Belum lagi jam
manggung yang nyaris sama. Rasanya ingin membelah diri di arena JJF.

Jason, Marry Me!

Itulah kalimat yang diteriakkan para penonton perempuan yang berdesak-desakan di dalam ruang Plenary Hall JCC yang berkapasitas 5.000 orang.

Jason Mraz memang menjadi magnet JJF kali ini. Rencananya pria asal Virginia ini hanya bermain pada Jumat, 6 Maret. Dan tiket yang dijual telah sold out
dari jauh hari, tapi karena permintaan tiket masih berlanjut, panitia
akhirnya memutuskan menambah penampilan Mraz pada hari Sabtu, 7 Maret.
Lebih dari 10.000 tiket Mraz terjual. Bahkan tiket pertunjukkan hari
Sabtu ludes dalam waktu seminggu saja.

Konser Mraz dibuka
dengan lagu Indonesia Raya yang dibawakan oleh penyanyi Indonesian
Idol. Venue konser telah penuh, namun penonton yang tidak kebagian
tiket ternyata tidak menyerah. Mereka dengan tertib berdiri di belakang
barikade pintu masuk dan menonton penampilan Mraz dari layar besar.

Mraz
tampil santai dengan kaos, celana jeans, dan topi fedora yang menjadi
ciri khasnya. Konser dibuka dengan lagu “Make It Mine” dan “Remedy”
yang di-remix dengan lagu “Wonderwall”-nya Oasis. Selama Mraz
bernyanyi, penonton ikut bernyanyi mengiringinya. Tibalah ia
menyanyikan hits “I’m Yours”, seluruh penonton kompak menyanyikan lagu
hits tersebut. “But I won’t hesitate no more, no more…it cannot wait,
I’m yours…,” koor tersebut memenuhi Exhibition Hall B. Luar biasa.
Eforia penonton serasa mendidih. Tingkah laku Mraz sepanjang manggung
sangat menghibur. Selain bergoyang, ia juga memotret para kru band
dengan kamera polaroid, dan melempar hasil foto tersebut ke arah
penonton.

Penampilannya di hari Sabtu juga tidak kalah
apik. Tetap tampil dengan topi fedora dan stelan kaos serta celana
jeans yang santai. Mraz begitu membius. Saat menyanyikan lagu “Lucky”
dia berduet dengan Dira, vokalis band Sierra, yang aslinya dalam lagu
ini Mraz duet bersama Colbie Cailat.

Kejutan Dari Brian McKnight

Lain
lagi dengan Brian McKnight. Penyanyi Pop dan R&B asal Amerika ini
walaupun bukan beraliran jazz, ternyata mengundang banyak penonton.
Terlihat dari antrian masuk Plenary Hall yang panjang dan sesak.
Pertunjukkan molor setengah jam lebih, namun terobati dengan penampilan
Brian yang menghanyutkan penonton.

Yang menarik pada
pertunjukkan ini adalah ketika Brian mengundang salah satu penggemarnya
naik ke atas panggung. Dalam kesempatan itu sang penggemar tidak
menyia-nyiakan dan segera memeluk Brian. Entah mimpi apa semalam,
Angel, gadis yang beruntung itu, naik ke panggung yang sama dengan
Brian. Brian kemudian menyanyi dan bertindak seakan-akan Angel adalah
kekasihnya. Aksi panggung ini sukses mengundang histeria penonton.

“If I’m down on my knees, would you be my girl, and marry me?,” pertanyaan itu diajukan sembari bernyanyi dan penonton terlihat excited
dengan dramatisasi tersebut. Brian juga memberikan bunga kepada fans
yang beruntung itu. Belum lagi konser Brian dikejutkan dengan kehadiran
kedua anaknya, Brian Jr. dan Niko. Like Father Like Son, karena ternyata suara yang dimiliki kedua anaknya juga bagus.

Konser
Brian ditutup dengan lagu andalannya, “One Last Cry”, dan setelah lagu
selesai penonton bersorak “We want more!”. Brian pun memuaskan
keinginan penonton dengan memberikan encore. Ia benar-benar tahu cara menghibur penonton.

Waktu sudah mendekati tengah malam, namun JJF
masih ramai. Penampilan Soul & Pimp dari Jepang di Exhibition Hall
B cukup menarik banyak perhatian. Semakin malam, penonton semakin
berdatangan. Band ini mengusung genre elektrik-jazz atau
jazztronic yang memasukkan berbagai unsur musik elektrik ke permainan
jazz mereka. Rupanya penonton yang ramai di stage ini antara lain
menunggu penampilan Maliq ‘n D’Essential yang menjadi penutup di
Exhibition Hall B.

JJF ditutup dengan penampilan Swing Out Sister, di mana tiketnya sold out.
Kelebihan dan kekurangan banyak ditemui di acara ini. Namun tahun ini
panitia sudah berupaya keras untuk menghadirkan artis-artis ternama
dengan kaliber internasional. Sukses untuk tahun ini. Semoga tahun
depan JJF lebih baik lagi. (chika)

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?32837

Untuk melihat Berita Indonesia / Musik lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket