KabariNews – Fenomena gerhana Matahari yang akan terjadi pada 9 Maret 2016 cukup menyita perhatian dunia. Tahun ini Indonesia diuntungkan karena menjadi satu-satunya negara yang bisa melihat penampakan gerhana matahari dengan sempurna. GMT dapat disaksikan di 12 provinsi di Indonesia.

Tak hanya pecinta astronomi dari berbagai dunia dan masyarakat umum, lembaga antariksa pemerintah milik Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas program luar angkasa (NASA) juga tertarik mengamati fenomena langka tersebut. NASA menyatakan, bahwa GMT 2016 memiliki banyak keistimewaan, salah satunya benar-benar penuh seakan menyatu.

Dikutip dari laman NASA (7/3), Sarah Jeaggli, peneliti luar angkasa Goddard Space Flight Center NASA di Greenbelt, Maryland Amerika Serikat melihat fenomena yang terjadi besok akan sangat luar biasa. Tahun ini benar-benar purnama, bulan dan matahari akan menyatu dengan sempurna. “Seolah-olah keduanya menyatu, padahal keduanya di dua tempat yang berbeda. Jadi Anda bisa melihat sebuah fenomena di pagi hari seperti ada dua gerhana. Matahari tertutup bulan” katanya

Sarah menambahkan, saat terjadinya gerhana kondisinya akan gelap seperti malam, namun langit akan tetap terlihat biru. Meski berlangsung singkat, sekitar tiga menit, namun bagi para peneliti peristiwa ini sangat menakjubkan. Dan disaat itulah warga bumi akan menyaksikan momen-memen tak biasa yang pernah terjadi pada 350 tahun silam. Fenomena serupa baru akan terjadi lagi pada 2024 mendatang, sehingga sayang jika dilewatkan.

Kenapa tidak gerhana tidak bisa dilihat seluruh warga dunia?

Sarah menjelaskan, tidak semua warga bumi dapat melihat kesempurnaan GMT pada 9 Maret besok, pasalnya jarak sangat menentukan. Jarak terdekat untuk bisa melihat korona muncul, ketika bulan dan matahari sejajar hanya 97 mil.

Saat terjadinya GMT, ukuran bulan akan nampak lebih besar karena mampu menutup matahari. Padahal faktanya matahari 400 kali lebih besar dari bulan. Namun saat garis geometri planet sejajar akan nampak di depan mata, matahari berukuran sama sehingga menyatu sempurna.

ilustrasi gerhana matahari

“Anda dapat menyaksikan bagaimana proses penyatuan matahari dan bulan ini kamedian muncul korona. Tiga menit kemudian matahari mulai bergeser. Korona mulai memudar, dan muncul matahari dan bulan baru di masing-masing orbit” ungkapnya.

GMT dapat dilihat dengan sempurna di tiga wilayah Indonesia, yaitu Palu, Ternate dan Bangka Belitung, karena itu para ilmuwan dan pecinta astrologi dunia berbondong-bondong memesan tempat untuk menyaksikan fenomena langka itu.