4 November 2008 merupakan momentum bersejarah sekaligus mengharukan. Di setiap pelosok Amerika, semalam suntuk orang berbondong-bondong ke pusat kota, restoran, bar, kafe untuk menyaksikan serunya “perlombaan” pemilu presiden yang paling bersejarah ini. Di Chicago, kampung halaman Barack Obama, sekitar 250 ribu warga mengunjungi Grant Park untuk menyaksikan hasil pemilu sekaligus pidato pertama presiden terpilih Barack Obama. Berbeda dengan pilpres tahun 2004, kali ini pengumuman hasil pilpres tergolong cepat. Suasananya pun lain, saat pemilu George W. bush melawan John Kerry dan ketika kemenangan Bush diumumkan, seluruh warga blue states terpaku diam dan bersedih hati. Kali ini kemenangan Barack Obama mengundang kegembiraan dan tangisan haru warga Amerika maupun dunia. Sekitar jam 8 malam waktu Pasifik, Barack Obama dinyatakan menang dengan hasil raihan suara cukup telak atas John McCain, 349 berbanding 163 electoral votes. Menurut perhitungan popular votes yang dikumpulkan Rabu pagi, Obama mengalahkan John McCain asal Arizona dan meraih 63 juta lebih suara, sementara McCain mengumpulkan kurang lebih 56 juta suara. Obama juga mengalahkan McCain melalui suara dari pendukung wanita (56% vs 43%), suara anak muda (66% vs 32%), suara warga kulit hitam (95% vs 4%), suara warga Hispanik (66% vs 32%), suara penyoblos pertama (68% vs 31%), dan suara kaum menengah ke bawah yang berpenghasilan kurang dari $100,000 USD/tahun (55% vs 43%).

Kemenangan Barack Obama yang berusia 47 tahun asal kota Chicago ini benar-benar “meruntuhkan” tembok ras antara kaum kulit putih dan kulit hitam yang selama ini mewarnai sejarah Amerika Serikat sejak pidato tokoh kulit hitam Martin Luther King, Jr. Selain itu, banyak juga masyarakat yang merasa terbebas dari “penderitaan” yang dibawa pemerintahan republik konservatif Presiden George W. Bush. Hal yang bersejarah lain adalah bagaimana kampanye Obama berhasil merubah red states menjadi blue states, atau menjadikan warga negara bagian yang conservative menjadi lebih menerima demokrat liberal maupun non-liberal. Termasuk Virginia, Florida, Ohio, Indiana, Iowa, New Mexico, Colorado, dan North Carolina.

Dewi Unita, ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai sekretaris ini berujar, “We need change. Gara-gara Presiden Bush, Amerika berantakan dan kacau balau selama 8 tahun. Kita semua sudah capek juga trauma. Saya siap dengan pemerintahan baru demi memajukan kembali Amerika Serikat. It’s about time.” Benar saja, setelah kemenangan Barack Obama, wanita yang akrab dipanggil Nita ini langsung menelpon saya dan berteriak, “Go Obama, horee Obama Presiden baru kita.” Gregg Heaton, pria berambut pirang yang sering berkunjung ke Indonesia ini berkata, “Sebetulnya tadinya saya memilih McCain, menurut saya dia itu kandidat republik yang cukup baik. Tapi ketika ia memilih Palin sebagai pasangannya, pilihan saya berubah menjadi ke Barack Obama. Selain itu, setelah saya amati debat John McCain dan Barack Obama, saya sangat terkesan dengan kepintaran dan kharisma Obama. Saya amat tertarik dengan isu-isu yang dia angkat, lagipula saya lelah dengan omong kosong pemerintahan Bush dan tidak sabar untuk menunggu pemerintahan Obama.”

Para tokoh dunia menyampaikan ucapan selamat dan bangga terhadap kemenangan Obama, seperti Senator Hillary Clinton, yang pernah bersaing dengan Obama, menyatakan, “We are celebrating an historic victory for the American people.” Senator Massachussets, Edward Kennedy, yang masih memiliki pertalian saudara dengan keluarga Presiden John F. Kennedy menyatakan bahwa rakyat Amerika telah berbicara “loud and clear” memilih Obama. Mantan Menteri Luar Negeri AS, Collin Powell, dengan mata berkaca-kaca berujar, “I’m overjoyed. I’m really proud of Barack Obama.” Lalu Perdana Menteri Inggris berkata, ”I would like to offer my sincere congratulations to Barack Obama on winning the presidency of the United States..Barack Obama ran an inspirational campaign, energizing politics with his progressive values and his vision for the future.”
Presiden Perancis Nicolas Sarkozy mengungkapkan, ”In choosing you, it’s the choice for change, the opening up and the optimism of the American people.” katanya. Tokoh Negosiasi Palestina Saeb Erakat menyatakan, ”We think that America is united behind the two-state solution and we hope that Obama will continue the engagement immediately and that he will transfer the vision of two states from a vision to a realistic political track.” ujaranya. Perdana Menteri Israel juga Ehud Olmert menegaskan, ”America has proven that it is the greates democracy..President-elect Obama has proven his leadership and his talents to the entire world.” Lalu mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela berkata, ”Your victory has demonstrated that no person anywhere in the world should not dare to dream of wanting to change the world for a better place.” Sementara perwakilan dari Pemerintah Irak berujar, ”The Iraqi government has a true desire to work and cooperate with Obama for the ebst interest of the two countries.”

Dan Selasa 4 November 2008 itu, menjadi akhir musim kampanye presiden AS yang berlangsung ketat, haru, dan emosional selama 21 bulan. Barack Obama telah terpilih. Kini ia bukan lagi milik Michelle, Malia, Shasa, atau warga Amerika saja. Tapi ia juga milik dunia. (inna/berbagai sumber).

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?32204

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

_____________________________________________________

Supported by :

Photobucket