Presiden
Amerika Barack Obama mendesak Kongres dan rakyat agar mendukung prakarsa
barunya untuk memarakkan pariwisata, yang menurutnya akan menciptakan peluang
kerja. Obama ingin wisatawan lebih mudah berkunjung dan membelanjakan uang di
Amerika.

Ia
mengumumkan uji coba visa program baru yang diharapkan akan
“menyederhanakan dan mempercepat proses non-imigran visa untuk pemohon
tertentu, termasuk akan mengesampingkan wawancara untuk beberapa kunjungan yang
berisiko rendah” .

Obama
mengatakan bahwa sejak serangan teroris pada 11 September 2001, Amerika Serikat
telah menerapkan proses berlapis-lapis dalam memperoleh visa, termasuk cek biometricyang semuanya didukung oleh
jaringan teknologi informasi canggih global.

“Menghilangkan
wawancara untuk pelamar berisiko rendah ini akan menghemat waktu dan uang
mereka dan mendorong mereka untuk memilih Amerika Serikat lagi sebagai tujuan
wisata mereka,” katanya. Program ini juga diatur untuk membuat proses visa
lebih efisien khusus untuk yang berkatagori visa berisiko rendah misalnya
berlibur.

Obama
mengusulkan mengurangi waktu pemrosesan visa di negara-negara yang kelas
menengahnya sedang tumbuh seperti China, Brazil dan India. Juga meningkatkan
jumlah negara di mana para pengunjung memenuhi syarat untuk mendapat izin masuk
oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri.

Asisten
Sekretaris Negara untuk Urusan Konsuler, Janice Jacobs setuju dan merampingkan
proses visa tanpa mengecilkan arti keamanan bagi pengunjung asing adalah
penting. Keamanan AS tetap prioritas tertinggi pemerintahan Obama. “Setiap
keputusan visa adalah keputusan keamanan nasional,” kata Jacobs.

Obama
mengumumkan program percontohan untuk mempercepat proses visa untuk pasar
negara berkembang seperti Cina, Brasil dan India. Pengunjung dari tiga negara
memberikan kontribusi sekitar $ 15 miliar dan ribuan pekerjaan untuk ekonomi AS
pada 2010, dan jumlah wisatawan ke Amerika Serikat diperkirakan akan tumbuh
sebesar 135 persen dari China, 274 persen dari Brasil dan 50 persen dari India
pada tahun 2016 , menurut Gedung Putih.

Presiden
Obama mengatakan ia telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan ekonomi
setelah sebelumnya Kongres tidak mendukung prakarsanya. Pada pidato yang
berlangsung kurang lebih satu jam, Selasa (24/1) di Capitol Hill, Obama berjanji akan mengambil langkah
penciptaan pekerjaan, pendidikan, imigrasi, inovasi dan energi. Ia juga
menyerukan penghapusan pemotongan pajak bagi golongan paling kaya Amerika, dan mengatakan
ia tidak akan mundur dari peraturan pemerintah untuk mencegah perbuatan yang
tidak bertanggung-jawab.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?37799

Untuk melihat artikel Amerika / National lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :