KabariNews – Bangga rasanya pencak silat makin mendunia, tak hanya dikenal luas di Asia Tenggara, kini ilmu beladiri warisan leluhur ini sudah merambah hingga ke negeri Paman Sam. Pamor seni beladiri Indonesia ini mulai dilirik seiring munculnya aktor-aktor Indonesia di panggung Hollywood, AS. Banyak sutradara terkesan dengan seni beladiri silat karena dianggap masih ‘fresh’, tradisional dan eksotis. Sebut saja Iko Uwais, aktor berbakat yang mengawali karirnya dari atlet silat ini, kini menyandang predikat aktor internasional karena keterlibatannya dalam beberapa film produksi Hollywood.

Namun tahukah Anda, ternyata perguruan-perguruan pencak silat di Amerika sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Terbukti dengan banyaknya perguruan pencak silat yang berdiri dan menyebar di berbagai wilayah Amerika Serikat, sebut saja Perguruan Silat Intiombak yang berada di wilayah Corolado, Illinois dan Los Angeles, Perguruan Silat Merpati Putih yang berada di Kota Ogden negara bagian Utah, Perguruan Silat Dallas, Perguruan Al-Azhar, Pergurun Pasundan Pencak Silat yang berada di Kota Williamburg negara bagian Virginia, AS dan masih banyak lagi yang lainnya.

Perguruan Pasundan Pencak Silat

Ismail Sujadi - Perguruan Pasundan Pencak SilatDiantara perguruan tersebut, ada nama Ismail Sujadi pendiri Perguruan Pasundan Pencak Silat yang sejak 1999 mempopulerkan pencak silat di Amerika Serikat. Berkat bimbingan sang paman Alm. Abah Aye dan ayahnya, pria asal Bandung ini punya tekad ingin terus memperkenalkan silat dan budaya Indonesia lainnya ke seluruh pelosok AS. Ismail dan silat seperti dua kata yang tidak bisa dipisahkan, itu juga menjadi alasan kenapa dirinya mendirikan perguruan silat dan ingin terus menularkan jurus-jurus silat di Amerika. Dulu kata Ismail beladiri silat tidak diminati oleh anak-anak sesuaianya, beda dengan dirinya yang lahir dari lingkungan pesilat. Karena itulah dia termotivasi untuk melestarikan pencak silat dengan giat belatih.  “Pencak silat dulu tidak digemari oleh para pemuda dan masyarakat, tapi kami sekeluarga tetap mempertahankan dan giat berlatih” kata Ismail.

Carol Marley dan Chris Robinson berlatih silatBukan mustahil, berkat kesabaran dan kegigihan Ismail perguruan yang dibangunnya semakin dikenal, bahkan dari perguruannya lahir pendekar-pendekar dari Amerika. Salah satunya, Chris Robinson, pria asli Amerika ini mengaku tertarik dengan budaya Indonesia. Sejak 2007, Chris mulai mempelajari silat dan jatuh cinta hingga sekarang. Menurutnya ada banyak manfaat yang didapatkan dari ilmu tenaga dalam dan jurus-jurus silat. Ada juga Carol Marley, ia menekuni ilmu beladiri silat sejak 2007 dan sampai sekarang masih aktif mempelajari bahkan menjadi guru silat seperti halnya Chris Robinson. Ada banyak jenis ilmu beladiri di Amerika, namun wanita asli Amerika ini lebih memilih silat, alasannya selain bisa untuk melindungi diri, ia merasa mendapatkan banyak manfaat dari beladiri tangan kosong itu. Besar harapan Carol pencak silat bisa terus berkembang di Amerika, dan anak-anak Amerika mau mempelajari silat.

Pencak Silat Dallas

Doc DorityPerlahan namun pasti pencak silat berkembang dan mulai dikenal warga Amerika. Banyak orang terpesona dengan silat dan tertarik untuk mempelajarinya. Seperti diceritakan Doc Dority pendiri Pencak Silat Dallas, sebagai seorang anggota militer, ilmu beladiri sangatlah penting. Dority mulai mengenal silat saat ia ditugaskan ke luar negeri, kala itu dia bertemu dengan salah seorang dari pasukan khusus AS, yang bercerita tentang pencak silat. “Dia menyarankan untuk belajar silat” kata Dority. Singkat cerita, di tahun 1993, dia bertemu dengan guru besar bernama Hendra Suwanda, yang kebetulan ke Amerika untuk memperkenalkan pencak silat di Texas. Tanpa pikir panjang, Dority langsung tertarik dan berguru pada Herman. Selama kurang lebih 7 tahun Dority tekun mempelajari jurus-jurus silat dari sang guru sampai beliau meninggal, yang kemudian perguruan dilanjutkan oleh saudara perempuannya Rita Suwanda dan suaminya Dadang Gunawan. Silat seperti sudah mendarah daging dengannya, oleh karena itu Dority pun lanjut berguru pada dua guru tersebut sampai akhirnya dia mendirikan Perguruan Silat Dallas di Texas.

Selama mempelajari silat, Dority mengaku menemui beberapa tantangan, diantaranya sulit menemukan guru silat tradisional. “Tantangan kedua adalah ketika seseorang mempelajari ilmu silat lebih dalam, maka orang tersebut akan dihadapkan dengan hal-hal yang lebih menantang secara kerohanian, kejiawaan dan fisik yang merangsang untuk terus belajar” paparnya.

Di Amerika, kata Dority mayoritas orang-orang yang mempelajari pencak silat, sebelumnya telah mempelajari ilmu-ilmu beladiri lainnya. “Pencak silat belum dikenal oleh khalayak ramai di sini, mereka lebih mengenal seperti tae kwon do, karate, judo, tai chi dan ju jitsu” jelasnya. “Kebanyakan orang Amerika yang mempelajari silat karena metode pertarungan yang efektif dan mempelajari bagaimana menggunakan senjata-senjata perlawanan Indonesia, daripada mempelajari bagaimana perlombaan olahraga biasa” imbuhnya lagi.

Bagi Dority seseorang yang belajar dan menguasai pencak silat tidak hanya mengenal gerakan, jurus dan ilmu tenaga dalam, lebih dari itu melalui pencak silat secara tidak langsung turut andil dalam menjaga kebudayaan atau kearifan lokal Indonesia.

Perguruan Intiombak

Daniel Prasetya melatih silatIntiombak merupakan Organisasi Perguruan Pencak Silat yang memiliki 9 cabang di banyak penjuru  negara bagian Amerika Serikat, antara lain: dua sekolah di Colorado, Montana, Minnesota, Ohio, New England, New York, Vermont, dan Pennsylvania. Selain di Amerika, Intiombak juga memiliki sekolah silat di tiga kota di Indonesia, antara lain, Yogyakarta, Tangerang dan Batang.

Adalah Daniel Prasetya, pria asal Surabaya tinggal di kota Fort Collins, negara bagian Colorado. Sejak usia 10 tahun, Daniel Prasetya bertekad untuk melestarikan tradisi keluarganya. Menurut Daniel, sifat dari ilmu beladiri pencak silat itu sendiri tidaklah mudah untuk dipelajari, jika seseorang hanya menganggapnya sebagai hobi semata, tapi pencak silat akan sangat berguna dalam kehidupannya jika dia menganggapnya sebagai gaya hidup.

Murid di Perguruan Intiombak di Amerika kebanyakan  orang Amerika terlepas dari apapun etnis-nya. Yang menarik, kata Daniel ada program pertukaran pelajar antara Perguruan Inti Ombak di Amerika dengan Pertukaran Pelajar di Indonesia.

Daniel Prasetya menyatakan Pencak Silat di Amerika, dibangun sesuai dengan tujuannya,yaitu bahwa semua pencak silat memiliki dasar filosifi ‘Badan Silat Mencari Kawan, Batin Silat Mencari Tuhan’. “Seperti halnya penalaran dalam dunia pencak silat, Amerika juga memiliki penalaran yang hampir sama, karena pengaruh dari berbagai budaya yang berbeda, maka dari itu pencak silat akan tumbuh dan berkembang di Amerika” ungkap Daniel optimis.

Lee BeckerBanyak murid yang tertarik belajar di Perguruan Intiombak asuhan Daniel Prasetya, diantaranya adalah Lee Becker, pria Amerika yang sudah belajar silat sejak tahun 2004 sampai sekarang. Lee Becker bercerita, sebelum mengenal silat ia telah lebih dulu mempelajari berbagai seni beladiri salah satunya tai chi. Dan karena suatu hal sang guru pindah ke luar negeri, dia pun direkomendasikan belajar silat pada Daniel Prasetya.

Semua ilmu beladiri yang sudah dipelajari menjadi benar – benar masuk ketika ia mulai mempelajari silat. Pada 2 jam petemuan pertamanya dengan Daniel, kata Becker, nalar dan cara pandangnya pada silat mulai terbuka. “Hal ini, tidaklah saya dapat ketika menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari beladiri lainnya” paparnya.

Perguruan Bunga Cantik Pecak Silat

Rocky Twitchell Di California ada Rocky Twitchell, pendekar silat dari Amerika ini mendalami ilmu beladiri Indonesia sejak 1995. “Saya pertama kali mendengar tentang seni beladiri pencak silat dari instruktur Jeet Kune Do, Sifu Larry Hartsell pada 1995” katanya.

Pada masa itu sangat sulit menemukan buku, video, atau apapun yang berhubungan dengan pencak silat. Bahkan di intenet informasinya minim. “Tetapi saya tidak menyerah meneliti dan mencoba mencari buku atau video dan bahkan intruktur tentang pencak silat” paparnya.

Rocky menemukan sesuatu yang berbeda dari pencak silat, sesuatu yang tidak ditemukan di seni beladiri lainnya. “Pencak silat berisi spiritual, efektivitas tempur dan kemampuan untuk beradaptasi dan tumbuh, sebagaimana kita tumbuh sebagai manusia. Di samping itu saya suka budaya dan warisan pencak silat” kata Rocky.

Berbekal ilmu dari beberapa guru yang dipelajarinya selama bertahun-tahun, Rocky Twitchell akhirnya mantab membuka perguruan pencak Silat di Cedar Ridge, California, tepatnya di lereng Bukit Sierra Buttes, yang diberi nama Bunga Cantik Pencak Silat.

Perguruan Bunga Cantik Pencak SilatPerlahan-lahan pencak silat mendapat pengakuan di AS. Perguruan Bunga Cantik Pencak Silat mulai dipenuhi murid  Amerika dan beberapa orang Indonesia. Rocky berharap murid-muridnya tidak hanya menyerap ilmu beladiri, tapi juga mendapatkan apa yang diajarkan dalam seni beladiri yaitu landasan moral baik tidak hanya untuk dirinya dan keluarga, tapi untuk sesama manusia supaya dunia menjadi aman dan tentram.

Kita patut berbangga dengan jerih payah para pionir pencak silat, seperti Alm. Herman Suwanda, Rita Suwanda dan Dadang Gunawan dan sederetan guru – guru lainnya, begitu gigih memperkenalkan pencak silat sehingga membuahkan hasil yang luar biasa. Pencak silat Indonesia merupakan pusaka dan bagian yang tidak terpisahkan dari kekuatan bangsa Indonesia yang di dalamnya memiliki aspek mental-spiritual, beladiri, seni dan olahraga, yang telah menjadi bagian budaya Indonesia. Mempelajari silat adalah bentuk kemuliaan yang artinya turut andil dalam menjaga kebudayaan atau kearifan lokal Indonesia. (Laporan diaspora Indonesia : Enny Elisson/ foto doc. pribadi narasumber)