Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) yang mengatasnamakan kelompok Suara Perempuan Jawa Barat, yaitu Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KMMI), dan Aliansi Pegerakan Islam (API) mendatangi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat untuk menyampaikan aspirasi penolakan mereka terhadap kedatangan Miss Universe 2011 Leila Lopes ke Bandung.

Rencananya Leila Lopes akan mengunjungi Bandung pada Selasa, 11 Oktober 2011, hal itu ditentang keras oleh kelompok Suara Perempuan Jabar yang diwakili oleh Euis Rifki yang menjadi juru bicara. “Miss Universe rencananya akan ke kantor Wali Kota Bandung Dada Rosada (Wali Kota Bandung), seharusnya Dada menolak kedatangannya,” kata Euis di Bandung (6/10).

Ormas menilai kedatangan Miss Universe akan memberikan dampak negatif terhadap moral generasi muda dan menjadi contoh yang kurang baik. “Miss Universe adalah selebriti yang memamerkan kebolehannya. Nanti ditiru cara berpakaiannya, bentuk tubuhnya, bukan kepintarannya. Ini bertentangan dengan slogan Wali Kota bahwa Bandung Kota Agamis,” imbuhnya.

Suara serupa pun datang dari HTI, penolakan mereka terhadap Miss Universe 2011 berdasarkan pada kekhawatiran terhadap generasi muda yang menjadikan Miss Universe sebagai ikon, bahkan menjadi contoh yang kurang baik. “Miss Universe bisa menjadi acuan ideal bagi Indonesia, kami menolaknya,” tegasnya.

Aksi penolakan Miss Universe 2011 di Bandung berjalan tertib dan diterima oleh Sekretaris Umum MUI Jabar, Raffani Ahyar. Sependapat dengan pemikiran para ormas, Riffani mengaku setuju. “Kami menolak artis porno dan Miss Universe, alasannya sudah benar. Sikap MUI Jabar tentu setuju, tidak perlu diperdebatkan lagi. Ini aspirasi untuk lakukan advokasi,” papar Raffani.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?37392

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :