Kejadian memilukan di bulan Ramadhan ini terjadi di Pasuruan, Jawa Timur, saat ribuan orang berdesak-desakan dalam antrian untuk menerima zakat sebesar Rp 30.000 per orang.

Senin (15/09)pagi itu, rencananya keluarga dermawan H.Soikhon, akan
membagikan zakat berupa uang. Menurut keterangan, keluarga dermawan ini
memang kerap membagikan zakat langsung kepada warga miskin setiap
tanggal 15 di bulan Ramadhan. Pembagian zakat dilakukan di sebuah musholla tak jauh dari kediaman keluarga H.Soikhon.

Massa yang sebagian besar perempuan
mulai memadati lokasi pemberian zakat di sebuah mushola. Jalan masuk di depan
mushola yang hanya berukuran 4 M tidak sanggup menampung ribuan warga miskin yang datang sejak pagi hari.

Panitia sempat menyemprotkan
air ke kerumunan warga yang sudah mulai kepanasan, pembagian zakat sendiri baru
dimulai pukul 09.00 pagi. Sekitar setengah jam dimulainya pembagian zakat,
insiden tersebut terjadi.

Warga yang sudah tidak sabar dan takut tidak
kebagian sedekah mulai berebut masuk kedalam antrian sehingga menyebabkan
banyak jatuh  pingsan dan terinjak-injak. Apalagi pintu gerbang musholla hanya dibuka sedikit, sehingga warga yang berada di depan maupun ditengah kerumunan semakin sengsara akibat aksi saling dorong dari belakang.

Tak terbayangkan betapa memilukannya saat wanita-wanita lanjut usia mulai kehabisan nafas kemudian jatuh pinsang dan terinjak-injak massa. Lautan massa sungguh  diluar kendali.  Selain itu panitia juga kurang sigap menghadapi situasi seperti itu.  Akhirnya, 21 wanita  tewas.

Salah satu korban tewas bernama Sunarsih (50)
harus meregang nyawa karena terinjak-injak antrian warga yang berebut zakat.
Keluarga korban menyayangkan kejadian ini karena kurangnya antisipasi dari
pihak panita. Sunarsih adalah janda dengan empat orang anak, menurut penuturan
keluarga, Sunarsih sehari-hari bekerja sebagai buruh cuci demi menghidupi perekonomian keluarga.

Selain Sunarsih, Ngatemi (65) janda
sebatangkara ini juga tewas terinjak-injak saat berdesak-desakan mengharapkan
zakat.

Selain 21 orang tewas, korban luka-luka
berkisar 13 orang dan langsung dilarikan ke RSUD dr. R. Soedarsono, Pasuruan,
Jawa Timur.

Kepolisian Pasuruan yang datang kelokasi
kejadian setengah jam setelah kejadian sangat menyesalkan kejadian ini karena
pihak panitia tidak berkoordinasi dengan kepolisian
setempat.

Saat ini Polisi tengah melakukan penyelidikan insiden maut ini, termasuk telah melakukan olah TKP dan meminta keterangan dari sejumlah saksi.

Polisi sendiri menyatakan bahwa kegiatan semacam ini harus segera dihentikan, “Kami bukannya menghalangi orang yang ingin bersedekah, tapi sebaiknya pembagian Zakat disalurkan lewat lembaga zakat yang sudah, jangan seperti ini.” ujar Kapolres Pasuruan.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?31964

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

____________________________________________________

Supported by :

Gihan

Tidak tenang tanpa status ?Pengacara anda tidak memuaskan ?
Kasus anda bermasalah ?
Punya pertanyaan imigrasi ?

Telp. (310) 203-2242 atau Email : Gihanthomaslaw@yahoo.com