Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di Los Angeles berlangsung lancar dan damai. Menurut jadwal yang dilansir oleh pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Los Angeles (KJRI LA), Pemilu seharusnya berlangsung mulai pukul 12.00 hingga pukul 21.00. Namun demikian, untuk merespons lonjakan jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang hadir untuk menyalurkan hak suaranya sebagai pemilih yang masuk ke kategori Daftar Pemilih Khusus (DPK), pihak Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) LA memutuskan untuk melayani pemilih yang hadir hingga surat suara yang tersedia habis. Alhasil, proses pemilu tersebut berlangsung hingga pukul 01.00.

Keamanan di lingkungan KJRI LA diperketat (dok. KJRI LA)

Pelayanan pencoblosan khusus untuk DPK dilaksanakan sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 11 tahun 2018 dan Nomor 37 tahun 2018, baru dibuka pada 1 jam terakhir atau mulai pukul 20.00 waktu setempat. Mengetahui hal tersebut, antrean khusus DPK mulai mengular hingga ke luar kompleks gedung KJRI Los Angeles sejak pukul 18.30. Berdasarkan data dari PPLN LA, total DPK yang dilayani di kedua TPS sebanyak 399 orang. Jumlah tersebut meningkat empat kali lipat dibandingkan pada Pemilu 2014. Angka tersebut hampir dua kali lipat dari jumlah pemilih yang masuk kategori Daftar Pemilih Tetap (DPT ) yang hadir (turn-out DPT), yakni di kisaran 41% atau sebanyak 243 dari total DPT 602.

Menunggu giliran mencoblos (dok. KJRI LA)

Proses Pemilu 2019 di LA dilaksanakan dengan 2 metode, Pos dan TPS. Kali ini, ada 12.984 pemilih yang terdaftar dalam DPT di mana 12.382 di antaranya mencoblos melalui metode Pos. Jumlah DPT tersebut merupakan yang terbesar di seluruh wilayah pemilihan Amerika Serikat. Untuk diketahui, jurisdiksi KJRI LA mencakup 6 Negara Bagian di AS, meliputi Arizona, Utah, Nevada Selatan, California Selatan serta Daerah Kepulauan Pasifik.

Bazaar hidangan dan batik Nusantara (dok. KJRI LA)

Suasana Pemilu 2019 di LA kali ini juga berlangsung sangat meriah seperti layaknya sebuah pesta. Selain menyalurkan hak suaranya, pengunjung yang hadir juga dapat mengunjungi bazaar yang menawarkan pakaian Batik dan juga sederet hidangan Nusantara, seperti Pempek Palembang, Bakso Malang, Mie Celor, dan masih banyak lagi. Selain itu, pengunjung juga disuguhi lagu-lagu nostalgia di panggung gembira dan tak sedikit warga yang ikut menari poco-poco.

Kid’s Corner juga disediakan (dok. KJRI LA)









Foto Cover: Antrian DPK hingga larut malam (dok. KJRI LA)