Pemilihan Presiden Amerika Serikat
yang menyandingkan duel antara Barack Husein Obama. Jr, Senator Illinois dari partai Demokrat dan John McCain Senator
dari Arizona
ini benar-benar menarik perhatian dunia.

Kantor berita AFP sedikitnya
menurunkan tiga sampai lima
artikel setiap hari dalam situs mereka. Kantor Berita AP, TASS, BBC,  DPA dan Reuters  juga demikian. Sementara stasiun berita mapan
AS seperti  CNN dan CBS tak kalah serunya
dengan menurunkan hampir lebih dari lima
artikel setiap hari seputar pilpres AS. Mereka bahkan selalu menempatkan isu
pilpres ini sebagai menu utama di halaman muka.

Bukan hanya dinegara-negara maju Eropa
seperti Inggris, Rusia, Perancis, Jerman atau negara-negara besar Asia seperti
Jepang, Korea Selatan, dan China.
Negara Afrika seperti Afrika Selatan, Mesir, Pantai Gading,  juga tak mau ketinggalan menurunkan berita
tentang pemilihan presiden di AS. Singkat kata, hampir tak ada media massa di dunia yang tak menurunkan
berita tentang pilpres AS.

Selain di negara-negara tersebut,
ada negara-negara yang secara historis memiliki hubungan sentimentil dengan Barack
Obama calon kuat Presiden AS,
yakni Kenya dan Indonesia.
Seperti kita tahu, Ayah Obama, Barack Husein Obama Sr, adalah keturunan Kenya. Ia menikah
dengan Ann Dunham saat masih sama-sama kuliah di Hawaii. Pernikahan yang tak berlangsung lama
itu lalu melahirkan Barack Obama Jr.

Nenek Obama dari Ayahnya, bahkan
sampai sekarang masih tinggal di Kenya, dan kabarnya demi mendukung Obama,
warga yang tinggal di sekitar rumah nenek Obama di Kogelo, Kenya, selalu
mendoakan kemenangan Obama di gereja setiap minggu.

Mayoritas penduduk Kenya memang
mengharapkan Obama menjadi presiden AS, entah itu akan berarti bagi hidup mereka
 atau tidak. Ini mungkin disebabkan oleh hubungan
historis yang telah disebutkan dan arena Obama adalah kulit hitam, ras yang
sama dengan mereka. Setiap hari surat kabar di Kenya juga menurunkan
berbagai tulisan tentang Obama. Untuk urusan ini mereka termasuk ekstrim,  dengan jarang menurunkan tulisan tentang
McCain.

Lalu bagaimana di Indonesia? Kabari
mencatat, dari sebelas stasiun televisi, tak ada satupun yang tidak memberikan
laporan tentang pilpres AS ini. Beberapa stasiun TV seperti MetroTv, TVOne, RCTI
dan Trans TV bahkan sampai menurunkan liputan khusus.

Media cetak juga tak kalah seru,
harian terbesar Indonesia,
Kompas  menyediakan sedikitnya dua
halaman setiap hari, sepekan sebelum hari pencoblosan 4 November 2008. Dua hari
berturut-turut menjelang pencoblosan, Kompas menurunkan empat hingga enam halaman
khusus. Tak terkecuali juga harian Media Indonesia, Koran Tempo, Republika, dan
Suara Pembaharuan. Sedikitnya mereka menurunkan tiga artikel setiap hari
tentang pilpres AS. Ini betul-betul jarang terjadi kecuali saat pemilu di
negeri sendiri.

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik www.KabariNews.com/?32184

Mohon Beri Nilai dan Komentar di bawah Artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

Photobucket