Bencana tsunami yang menimpa Aceh merupakan bencana yang paling memperihatinkan indonesia. Ratusan ribu meninggal dalam musibah yang terjadi pada tahun 2004 lalu. Untuk memperingati dan renungan delapan tahun tsunami Aceh, pemerintah Aceh menghimbau masyarakat agar mengibarkan bendera setengah tiang selama tiga hari untuk mengenang musibah tersebut.

Untuk mengenang para korban sekaligus memperingati delapan tahun bencana tsunami, ratusan masyarakat Aceh turut berkumpul dan menggelar doa bersama di Pelabuhan Krueng Raya, Aceh Besar dan berziarah untuk mendoakan para korban tsunami.  Masyarakat yang hadir pun mengadakan zikir dan tauziyah, diisi dengan kenduri bersama masyarakat dan anak yatim.   Acara ini juga sekaligus menjadi momen tepat untuk mengucapkan terimakasih dari seluruh warga Aceh kepada dunia yang selama ini membantu Aceh sampai akhirnya bangkit dan berangsur pulih.

Acara doa bersama dihadiri Gubernur Aceh Zaini Abdullah. Hadir juga perwakilan lembaga donor dan sejumlah guru dari Jepang. Dalam sambutannya, Gubernur Aceh Zaini Abdullah menyebutkan, gempa dan tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004 silam bukan pertama terjadi di Aceh. Zaini mengatakan, sebelumnya peristiwa serupa pernah terjadi pada ratusan tahun lalu. Maka untuk itu Zaini berpesan kepada warganya agar masyarakat di daerah rawan bencana, harus terus siap menghadapi bencana.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?51362

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :