Nampaknya
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono tak mau kalah dengan Presiden Amerika
Serikat Barack Obama yang memiliki pesawat canggih dengan interior super megah,
yang selalu dibawanya serta dalam tugas kenegaraan. Baru-baru ini rencana untuk
membeli pesawat kepresidenan super canggih pun jadi isu ramai yang dibicarakan
diberbagai media.

Pesawat
yang dibeli dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) itu rencananya mulai
digunakan pada Agustus mendatang, hal itu disampaikan Sekretaris Kementerian
Sekretaris Negara Lambock Nahatan V. Nahattands di Kantor Kementerian Sekretaris Negara, Jakarta. “Pembelian
pesawat itu murni dari APBN dan bukan dari hutang,” paparnya.

Pesawat
jenis 737-800 Boeing Business Jet 2, akan menjadi pesawat kepresidenan yang
dinilai lebih hemat dan bisa digunakan
selama 35 tahun ke depan. Hal inilah yang menjadi pertimbangan kenapa pesawat
tersebut dipesan, pasalnya pesawat tersebut juga bisa digunakan untuk presiden berikutnya.

Menurutnya,
pesawat dilengkapi dengan fitur keamanan kelas
VVIP. Efektivitas dan efisiensi menjadi alasan pembelian pesawat. Selama ini Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono selalu menyewa pesawat dari maskapai Garuda Indonesia dalam melakukan
perjalanan dinasnya, baik dalam maupun luar negeri.

Pesawat canggih asal AS ini memiliki berbagai keunggulan, antara lain
berspesifikasi khusus kepresidenan, dapat mendarat di bandara kecil,
kapasitasnya 70 orang, dan dapat terbang tanpa henti selama 10 jam.

Pro-kontra mewarnai keputusan pemerintah membeli pesawat
kepresidenan. Masyarakat keberatan jika pemerintah harus membeli pesawat
kepresidenan di tengah kondisi yang belum menentu. Apalagi harga pesawat itu
tidak murah, yakni sekitar Rp 820 miliar.

Mantan presiden
sekaligus Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P),
Megawati Soekarnoputri pun tidak
setuju atas pembelian
interior pesawat kepresidenan mencapai Rp.500 miliar lebih. Apalagi, menurutnya,
masih banyak sektor lain yang memerlukan biaya.

“Semestinya jumlah utang kita harus ditinjau
terlebih dahulu, apakah sudah ril dalam artian ya dipotong dengan utang-utang yang
ada dan kalau memang memungkinkan untuk membeli interior pesawat kepresidenan,
ya tidak masalah” paparnya.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?37873

Untuk melihat artikel Khusus lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :