Setelah merampungkan novel perdananya “The Truth About Diamonds”
tahun 2006, Nicole Riche, sosialita (Inggris:celebrity) Hollywood dan
anak pertama (adopsi) dari penyanyi pop legendaris Lionel Richie,
menulis novel terbarunya berjudul “Priceless”.

“Priceless” menceritakan seorang wanita muda kaya raya di New York
bernama Charlotte Williams. Sejak kecil Charlotte dimanjakan dengan
uang. Sikap manjanya ini yang kemudian kerap membuatnya terlibat
masalah.

Ibunda Charlotte meninggal ketika ia berusia 7 tahun. Ia dibesarkan
oleh ayahnya, lewat pengasuh setianya bernama Millie. Karena kekurangan
perhatian ayah, namun berlimpah ruah akan uang, Charlotte tumbuh menjadi
gadis yang sering berpesta, gemar belanja, dan yang pasti, menimbulkan
masalah.

Ia pernah membakar salah satu gedung Universitas Yale, yang
membuatnya diungsikan ke Paris oleh ayahnya selama tahun. Ketika kembali
ke New York, ia dihadapkan pada kenyataan, bahwa ayahnya dipenjara
akibat kasus penipuan dan penggelapan uang.

Tak ayal, Charlotte pun jadi sasaran orang-orang yang telah dicurangi ayahnya. Selain semua rekening dan asetnya dibekukan FBI, ia juga menerima ancaman pembunuhan dari bekas rekan bisnis ayahnya.

Di tengah situasi terjepit, Charlotte merantau ke kota New Orleans
untuk berlindung dan tinggal bersama bekas pengasuhnya Millie. Tentu
saja perubahan drastis ini sangat berat bagi Charlotte. Apalagi ia harus
menerima perlakuan buruk anak Millie bernama Jackson. Jackson tidak
suka dengan Charlotte, sebab pernah ditinggalkan Millie demi mengurus
Charlotte.

Charlotte yang biasa hidup berlebihan, kini harus menerima kenyataan
pahit. Hidup tanpa harta. Ia bersahabat dengan Kat yang ia temui saat
sedang menjual pakaian bekas di sebuah toko.

Kat mengajak Cahrlotte bekerja di restoran milik ayahnya. Tapi karena
terbiasa hidup manja, Charlotte tidak bisa menjadi pelayan. Ia pun
harus rela menjadi tukang cuci piring.

Petualangan Charlotte menjadi orang miskin di kota New Orleans
berlanjut dengan banyak suka dan duka. Perubahan nasib inilah yang
membuat Charlotte menjadi dewasa.

Alur cerita “Priceless” sederhana, namun cukup kuat untuk membawa
pesan penting bahwa kehidupan seperti roda yang berputar. Kadang di
atas, kadang di bawah. “Priceless” juga diyakini memiliki banyak
keterkaitan dengan pengalaman kehidupan Nicole Richie sebenarnya.

Kabari sempat bertemu dengan Nicole Richie di San Francisco
beberapa waktu lalu. Kala itu, kami sampaikan rasa terima kasih
kepadanya, karena pernah mengucapkan belasungkawa melalui situs
mikroblog Tweeter atas bencana alam yang baru-baru ini terjadi di
Indonesia (inna)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?36046

Untuk

melihat artikel Buku lainnya, Klik

di sini

Klik

di sini
untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar
di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported

by :