Sebuah program baru diluncurkan Amerika untuk membantu pendidikan di Indonesia. Bantuan tersebut diberi nama PRIORITAS  ( Prioritizing Reform, Innovation, Opportunities for Reaching Indonesia’s Teacher, Administrators, and Students ) yang rencananya akan disalurkan ke lebih dari 100 kabupaten/kota. Bantuan sebesar US$83,7 juta atau sekitar Rp 803 miliar, akan disalurkan melalui badan bantuan USAID untuk peningkatan kualitas belajar mengajar di Indonesia. Menurut Kedutaan Besar AS di Jakarta bantuan tersebut ditargetkan dapat bermanfaat untuk lebih dari 300 ribu murid yang membutuhkan.

Duta Besar Amerika Serikat, Scot Marciel melalui siaran persnya mengatakan, kerjasama yang erat di bidang pendidikan merupakan hal yang mendasar dari Kemitraan Komprehensif, yang telah ditandatangai Presiden Amerika Barack Obama dan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.

Menurut Scot program pendidikan yang baru diluncurkan USAID ini dapat bermanfaat sehingga mutu pendidikan tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah mampu menyedikan pendidikan dengan standar internasional. “Kami berharap bahwa program ini bisa membantu siswa di seluruh Indonesia, sehingga potensi kemampuannya secara penuh dan mengarahkannya ke jalan menuju sukses,” paparnya.

Program baru USAID ini rencananya akan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk peningkatan kualitas belajar dan mengajar di 1.400 SD, SMP dan madrasah yang tersebar di 110 kabupaten/kota khususnya di daerah yang bepenghasilan rendah.

Program pendidikan PRIORITAS memang sengaja didesain untuk meningkatkan akses siswa terhadap pendidikan, peningkatan kualitas dan relevansi program pendidikan guru, juga mempromosikan dan meningkatkan kualitas pengajaran membaca, matematika dan ilmu pengetahuan. Program ini akan berlangsung di beberapa provisi di Tanah Air, diantaranya Aceh, Baten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat dan Papua. Program ini juga berkerjasama dengan 20 lembaga pelatihan guru untuk meningkatkan pelatihan dan kinerja guru.

Program itu diluncurkan bersama oleh Dubes AS Scot Marciel, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Sekretaris Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat D. Indroyono Soesilo, Direktur Jenderal Pendidikan Agama di Kementerian Agama H. Nur Syam, dan Direktur Misi USAID, Andrew Sisson.

Untuk share artikel ini klik www.KabariNews.com/?49506

Untuk melihat artikel Pendidikan lainnya, Klik disini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini
______________________________________________________

Supported by :