KabariNews – Bangsa Indonesia patut bangga, salah satu anak bangsa yakni Rini Sugianto memiliki karir yang cemerlang di pusat perfilman dunia Hollywood. Sebagai Animator, banyak karyanya yang bisa dilihat diberbagai film box office. Sebut saja film Hobbit 1,Hobbit 2, Hunger Games: Catching Fire, Ironman 3, The Avengers, The Adventure of Tintin, dan The Dawn of the Planet of the Apes. Seperti apa kisah lengkapnya, Rini Sugianto berbagi dengan Kabari?

Film animasi merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Sementara itu, animator adalah seorang seniman yang menciptakan berbagai ragam gambar yang akan membentuk ilusi seolah-olah bergerak pada saat ditayangkan dengan cepat. Animator dapat bekerja dalam berbagai bidang seperti film, televisi, video game dan internet.

Rini Sugianto, seorang animator Indonesia yang namanya tidak asing di dunia film animasi Hollywood. Karya Rini mewarnai berbagai film–film box–office.

Dalam perbincangan dengan Kabari, Rini menjelaskan masa kecil hingga SMA dihabiskan di beberapa kota seperti Lampung, Jakarta dan Bogor. Setelah lulus dari SMA Regina Pacis Bogor tahun 1997, ia melanjutkan pendidikan dan meraih gelar S1 dari Jurusan Teknik Arsitektur, Universitas Parahyangan Bandung.

Setelah tamat S1, tahun 2002, Rini memutuskan melanjutkan pendidikan di Academy of Art University di San Fransisco Bay Area, Amerika Serikat. “Saya putusin kuliah di Amerika, karena belum adanya sekolah animasi di Indonesia,” terang Rini yang lahir di Lampung ini.

PERJALANAN KARIR

Lulus dari Academy of Art University, Rini mendapat kesempatan berharga magang di perusahaan Broadcast Media. Di perusahan Radium ini, Rini menggarap 3D sekaligus sebagai asisten produksi. Karena berkinerja baik, Rini diminta perusahaan tersebut untuk bekerja penuh waktu.

Hanya 1 tahun di Radium, Rini pindah ke Los Angeles dan berkerja di perusahaan game. Tak lama di perusahaan game, ia memutuskan pindah ke Blur Studio. Di perusahaan animasi ini, jabatan Rini sebagai Animation Supervisor. Ia bekerja selama 3, 5 tahun.

Ternyata karir Rini pun tak berhenti sampai disitu saja. Pada tahun 2010, Rini mencoba keberuntungannya dengan bekerja di WETA Digital, Wellington, Selandia Baru. Di perusahaan ini, Rini menggarap animasi film-film box office. Sebut saja film Hobbit 1, Hobbit 2, Hunger Games: Catching Fire, Iron man 3, The Avengers, The Adventure of Tintin, dan The Dawn of the Planet of the Apes. Rini menetap di Selandia Baru selama 4 tahun.

Rini cukup berbangga karena film Hobbit 2 tidak hanya berhasil mendapatkan nominasi Oscar tetapi juga nominasi di ajang Visual Effect Society dan The British Academy of Film and Television Arts (BAFTA).

Diceritakan Rini, untuk film The Adventure of Tintin, karya sutradara besar Hollywood, Stephen Spielberg, Rini mengerjakan 70 shots. “Karena saya animator utama dalam film ini,” kata wanita yang telah menikah dengan pria asal Amerika Serikat ini.

Setelah melanglang ke berbagai Negara, sejak tahun 2014, Rini memutuskan menetap di San Fransisco, Amerika Serikat. Kini ia bekerja sebagai Senior Animator  di Industrial Light and Magic. Namun, Rini juga menjadi freelancer untuk perusahaan-perusahaan animasi yang membutuhkan jasanya.

Dalam kurun waktu 11 tahun menggeluti karir dibidang animasi ini, suka dukanya pun tidaklah terlepas dari kesehariannya.

DINAMIKA ANIMATOR

Bagi Rini pekerjaannya sangat dinamis. “Pekerjaan memungkinkan saya untuk bertemu dengan banyak orang dan bekerja di tempat yang mungkin saya tidak akan pindah, kalau bukan karena pekerjaan ini,” ujar wanita yang mempunyai hobi panjat tebing dan berlari ini.

Rini sugianto AnimasiLanjut Rini, pekerjaan ini membuka banyak pintu kesempatan baginya. Apalagi Rini bisa mengerjakan film high profile project yang terkenal dan ditunggu banyak orang di seluruh dunia.

Namun lamanya penggarapan proyek, tidak disukai, tetapi tetap harus dia jalani. “Kadang harus bekerja 12- 14 sehari selama berbulan–bulan, jadi untuk life work balance memang agak susah,” tambah Rini.

Meski karir yang cemerlang, Rini rutin kembali ke Indonesia setiap satu tahun sekali. Saat di Indonesia biasa digunakan untuk berkumpul bersama keluarga dan menjelajahi alam Indonesia.

Menjadi animator bukanlah cita-cita Rini sejak kecil, tapi dia merasa bahwa menjadi animator adalah keputusan terbaik yang pernah diambilnya.

Rini menyatakan rencana ke depan, dia masih ingin berfokus untuk mendapatkan pengalaman sebagai Character Animator dan ingin mengambil bagian dalam proyek film–film animasi besar lainnya.“Bekerja keras, dan biar pun kadang bidang yang kita pelajari kelihatan terlalu susah, digeluti dan dimasuki, dengan kerja keras pasti ada jalannya,” pesan Rini.

MENTOR ANIMASI SECARA ONLINE

Rini memiliki keinginan untuk membagi ilmunya untuk masyarakat Indonesia. Ia tidak ingin kemampuan yang dimiliki hanya untuk diri sendiri. Apalagi Rini melihat banyaknya animo anak muda Indonesia yang ingin menjadi animator.

Karena itu, Rini dengan senang hati membagikan ilmu dan pengalaman dalam program mentoring (menjadi mentor) untuk para warga Indonesia yang tertarik untuk mendalami dunia animasi.

Program ini dilakukan secara online, jadi siapa saja dan dimana saja dapat belajar bersama. Rini berharap melalui cara ini, dia dapat menyalurkan ilmu dan pengalaman yang dimilikinya untuk membantu para animator di Tanah Air.

Tak dinyana, peminat animasi di Indonesia sangat banyak, mereka sangat berminat dan antusias mengikuti kelas online ini. Jika Anda tertarik, bisa mendapatkan informasi lebih lanjut di website http://www. flashframeworkshop.com/ atau di akun Facebook, www.facebook. com/FlashFrameWorkshop/.
(Kabari1002)