Kapal pesiar merupakan salah satu industri yang maju paling pesat didunia. Menyedot lebih dari 12 juta penumpang setiap tahunnya. Dalam sekali angkut kapal pesiar mampu menampung lebih dari 5000 orang. Raja kapal pesiar dunia pemilik Carnival, Micky Arison, pernah bilang bahwa kapal pesiar adalah Disneyland buat orang dewasa. Seperti iklan viagra,semua perusahaan kapal pesiar berlomba membangun kapal pesiar yang lebih besar dan lebih mewah.

Namun dibalik gemerlapnya bisnis ini, ternyata menyimpan sisi kelam yang terabaikan. Adalah Ross Klein, seorang Professor Social Work dari Universitas Memorial di Newfoundland, Canada, yang membedah sisi kelam dunia industri ini dalam buku “Cruise Ship Blues”. Sejak 1992, Ross Klein ikut cruise ke lebih dari 30 negara di dunia yang kalau ditotal lebih dari 300 hari.

Ross Klein dengan lugas membongkar kelicikan bisnis para pemilik hotel terapung ini. Dengan fakta lengkap, ia menyanggah mitos bahwa berpesiar adalah paket wisata yang all-in. Tidak benar bahwa semuanya sudah termasuk dan tak perlu bayar ekstra lagi. Dia juga memberi perhatian khusus tentang keselamatan di atas kapal pesiar.

Secara rinci, Klein menyebut kapal-kapal pesiar itu sebagai pencemar lingkungan. Dari sebuah kapal pesiar yang super besar, tidak hanya limbah manusia saja yang dibuang. Tetapi juga berbagai cairan kimia yang membahayakan lingkungan di lautan, termasuk cairan kimia proses foto dan berbagai limbah cairan kimia pembersih.

Dengan gamblang Klein juga mengungkap praktek pemerasan terhadap para pekerja kapal (di bawah dek) oleh berbagai industri kapal pesiar ini.

Dibuku lainnya “Cruise Ship Squeeze”, Klein menamai pengusaha kapal pesiar adalah perompak tujuh lautan gaya baru. Bajak laut modern berlayar dari satu port ke port lainnya, menurunkan ribuan penumpang per hari. Sementara industri mengutip miliaran dollar per tahun, mereka praktis tidak membayar pajak pendapatan terhadap pemerintah Amerika Serikat. Padahal kebanyakan penumpang adalah warga negara AS. Paling banter, mereka bayar pajak pendapatan atas aktivitas tur atau resor mereka di daratan AS.

Itu semua dimungkinkan karena kapal-kapal pesiar ini dioperasikan dengan bendera sekenanya yang paling menguntungkan kantong mereka. Biasanya kapal pesiar ini berbendera Panama atau Liberia. Kampanye menyetop praktek “flag of convenience” ini belum berhasil.

Ia juga menyingkap berbagai lobi licin para pengusaha kapal pesiar terhadap para politisi Amerika Serikat untuk membentuk opini publik dan mempengaruhi media massa.

Di musim gugur ini Ross Klein akan menerbitkan bukunya yang terbaru, Paradise Lost at sea : Rethinking Cruise Ship Industry.

Tentu saja semua buku ini bukan untuk melarang Anda berpesiar. Tetapi, dengan ini setidaknya Anda tahu dan sadar apa yang tengah terjadi. Dunia impian orang dewasa ini ternyata menyimpan mimpi seram buat sebagian. (peter phwan)

Situs maya Ross Klein : www.cruisejunkie.com

Untuk Share Artikel ini, Silakan Klik Disini www.KabariNews.com/?31372

Mohon Beri Nilai dan Komentar dibawah Artikel ini

______________________________________________________

Supported by :

April Insurance

Lebih dari 100 Perusahaan Asuransi di California

Klik www.ThinkApril.com

atau telp.  1-800 281 6175  atau  Email  Info@ThinkApril.com