Semua orang tahu penyanyi mungil kelahiran Bandung berdarah
Ambon ini. Apalagi generasi tahun 80-an mengenal lagu-lagu seperti
Astaga, Seputih Kasih, Tak Kuduga yang terdengar riang. Ya, Ruth
Sahanaya. Meski sudah senior, namanya tetap bersinar di Indonesia
maupun luar negeri.

Lahir di Bandung 1 September 1966 seperti tak pernah surut oleh
jaman. Jaman berganti, penyanyi muda berdatangan tapi dia tetap dinanti
kehadirannya dengan suara emasnya. Tetap sibuk dengan show di berbagai daerah dan luar negeri. “Desember depan saya show dengan penyanyi Malaysia, Khadijah, ujarnya

Ruth atau Uthe, begitu dia kerap dipanggil, adalah anak ketiga dari
empat bersaudara dari pasangan Alfares Edward Sahanaya dan Matheda David
yang berdarah Ambon dan Sangir Talaud. Alfares Sahanaya adalah pegawai
di Departemen Dalam Negeri Bandung.

Ruth menghabiskan masa kecil di Bandung. Lulus dari TK dan SD St Paulus III Bandung, Uthe melanjutkan ke SMP
Bahureksa, juga di Bandung. Hampir setiap hari ia datang terlambat ke
sekolah. Namun, ia selalu pulang lebih awal. Kenapa bisa begitu?

Usut punya usut, ternyata Uthe punya hobi istimewa,…. tidur! Kalau
sudah berbaring di ranjang, ia malas bangun. Dan, kalau matanya sudah
ketap-ketip mengantuk, apa pun tak bisa menghalanginya untuk segera
tidur. Itulah yang membuatnya sering kali terlambat ke sekolah, atau
sebaliknya, cepat-cepat pulang dari sekolah karena mengantuk! “Pernah,
saya menyogok penjaga sekolah untuk membukakan pintu gerbang sekolah
agar saya bisa kabur pulang ke rumah,” kisah Uthe, tertawa renyah.
Tujuannya, apa lagi kalau bukan untuk tidur!

Namun seluruh keluarga Sahanaya memiliki suara merdu. Terlebih Uthe.
Karena itu mereka sering menyanyi di gereja dan lingkungannya dengan
sang bapak mengiringi lagu mereka dengan gitar. Uthe mengaku, kegiatan
menyanyinya sangat didorong oleh teman-teman, terutama keluarganya.
“Papi sangat mendorong saya untuk total menyanyi, sampai merekam sendiri
suara saya untuk dikirim ke famili yang tinggal di Belanda. Sementara
Mami selalu mendampingi saya saat menyanyi di manapun,” tutur penggemar
warna dasar hitam, merah, dan putih ini tersenyum.

Ketika duduk di kelas enam SD, Uthe makin aktif mengikuti lomba-lomba
paduan suara, baik paduan suara lagu-lagu rohani maupun grup vokal.
“Sebenarnya, saya sendiri awalnya tidak menyadari diberi talenta suara
yang indah,” aku Uthe. Namun, ketika banyak orang memuji, barulah ia
“ngeh” bahwa suaranya lumayan juga.

Itulah sebabnya, Uthe pasrah saja ketika teman-temannya dan kedua
kakaknya mendorongnya untuk mengikuti lomba nyanyi yang lebih serius,
seperti Pop Song Festival yang diselenggarakan HAPMI
(Himpunan Artis Penyanyi dan Musisi Indonesia) di Bandung tahun 1983.
“Mereka sampai mengambilkan formulir lomba Pop Singer wilayah Bandung,”
kata Ruth tentang besarnya andil teman dan keluarganya.

Berawal lomba lokal di Bandung itu, bakatnya melaju tak terbendung.
Dari prestasi lokal Bandung, Jawa Barat sampai tingkat Nasional,
diraihnya. Dan prestasinya makin bersinar di tingkat nasional sampai
internasional. Tawaran manggung mengalir tak henti. Era 1980 – 1990 ,
Uthe menerima undangan menyanyi 5 – 10 kali setiap minggunya.

Pada jaman itu dia mengaku sering merasa rendah diri karena memiliki
tubuh yang mungil, dengan berat badan sekitar 43 kg dan tinggi 153 cm.
Itu sebabnya, ia kerap merasa ‘tenggelam’ tatkala sedang beraksi di
panggung yang luas dan disaksikan ribuan pasang mata. “Waduh, groginya
minta ampun! Bahkan, jujur saja, sampai sekarang pun saya masih sering
berkeringat dingin ketika harus tampil menyanyi,” kata Uthe, tersenyum.
Karena tak percaya diri, Ruth juga melakukan operasi payudara. “ Agar
tak terlalu rata dan lebih enak dipandang,” katanya.

Sebelum manggung, biasanya ia sibuk berkonsentrasi, komat-kamit
seolah mengucapkan mantra. Padahal, yang dihafalnya adalah syair lagu
dan tutur kata sapaan yang akan diucapkan kepada penonton. “Saya takut
sekali kalau terjadi kesalahan. Segala sesuatunya harus perfect dulu di
belakang panggung.” ujarnya

Di tahun 2006 Ruth Sahanaya, Krisdayanti dan Titi DJ bergabung dengan
musisi Erwin Gutawa dan Jay Subiyakto membuat proyek bernama 3Diva.
Konser mereka meledak di kota besar di Indonesia sampai Malaysia. Namun
mereka Erwin dan Jay tak sepakat dan akhirnya mereka tak berlima lagi
dalam satu proyek sejak awal tahun 2008. Sejak tahun itu sampai
sekarang, tiga menyanyi itu mengusung nama DI3VA.

Tak banyak yang tahu bila Uthe menyimpan bakat yang lain. Kalau tidak
jadi penyanyi, profesi apa yang paling pas buat Ruth Sahanaya? “Jadi
pelawak…!” kata orang-orang terdekatnya yakin. Jangan kaget dulu.
Pasalnya, menurut me¬reka, selain sehari-hari selalu rame, si Uthe ini
juga ‘gudangnya’ cerita lucu.

“Pokoknya, berdekatan dengan Uthe dijamin nggak bakalan sedih!” kata
Jeffrey, suami sekaligus managernya. Pernyataan itu langsung di¬iyakan
oleh Lita Zein, karyawan Elfa Singers yang juga sahabat dekat Uthe sejak keduanya duduk di taman kanak-kanak di Bandung.

Ya, siapa sangka, seorang Ruth Sahanaya yang saat tampil menyanyi di
panggung selalu terlihat serius, ternyata menyimpan bakat sebagai
pelawak. Dia punya bakat tersembunyi: me¬nirukan gaya orang Batak,
Manado, dan Jawa yang sering membuat temannya terpingkal-pingkal.

Uthe mengakui sejak kecil ia memang periang. Mungkin, karena masa
kecilnya sarat dengan kasih sayang dan kenangan berkesan. “Ayah dan ibu
tak pernah memperlihatkan pertengkaran di depan anak-anaknya,” katanya.
Berdoa sebelum makan dan tidur adalah hal penting yang selalu diingat
wanita yang religius ini.”Pernah ketika saya remaja dan sedang patah
hati, saya dipangku oleh ayah dan tanpa berkata apapun saya menangis.
Dia mengerti hati anak-anaknya,” katanya.

Ruth dan Jeffrey Waworuntu menikah pada 7 Mei 1994 di Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB)
Bethel, Bandung. Mereka dikaruniai 2 anak masing-masing Nadine
Emanuella Waworuntu dan Amabel Odelia Waworuntu. Telah banyak prestasi
dan ambisi yang sudah diraih Ruth. Apa yang ia inginkan lagi ? “Saya
ingin menghabiskan masa tua di Bandung,” kata Ruth menutup pembicaraan.
(Indah, dari berbagai sumber)

Prestasi :

1st Winner, 1983 Pop Singer Bandung Raya
1st Winner, 1983 Bintang Radio dan Televisi Jawa Barat
Runner up, 1983 Pop Singer Jawa Barat
Runner up, 1983 Bintang Radio dan Televisi se-Bandung
Runner up, 1983 Bintang Radio dan Televisi Nasional
The Best Vocalist “Light Music Contest” 1985
The Best Artist/Performance Mitsubishi AV Special at “Jakarta Music Festival” 1991
Grand Prix Winner pada “Midnite Sun Song Festival ” di Lahti, Finlandia tahun 1992
The First Winner dari “ City of The Haque Award” and The Second Winner “ The Holland Casino Scheveningen” on 1992s
Duet dengan Phil Perry dalam acara East-West Collaboration in Peace di Garuda Wisnu Kencana , Jimbaran, Bali, Desember 2002
Vokalis tamu dalam konser Mario Frangoulis di Athena (Yunani), 5-6 Oktober 2002

Penghargaan :

The Best Recording Artist “BASF Award” 1989
The Best Selling Album Category Pop Kreatif Music “BASF Award” 1989 album “Tak Kuduga”
The Best Recording Artist “BASF Award” 1992
The Best Selling Album Category Top Pop “BASF Award” 1992 album “Kaulah Segalanya”
Triple Platinum Record For album “Kaulah Segalanya”
The Best Selling album dalam Anugrah Musik Indonesia 1999 album “Kasih”
The Best Selling Indonesian Album di “Anugrah Industri Muzik”, Malaysia album “Kasih” 1999
Nominee for Best Indonesian Album “Anugrah Industri Muzik” Malaysia Album “Kasih” 1999
Double Platinum Records For album “Kasih”
Nominee MTV Music Award for Best Female Vocal 1997
Monthly Winner Video Music Indonesia “Bawa Daku Pergi”
Monthly Winner Video Music Award “Ingin Kumiliki”
Nominee For Best Indonesian Album “Anugrah Industri Muzik” Malaysia, album “Bicara Cinta” 2004

Album :

Album Solo ; Seputih Kasih, Tak kuduga, Kaulah segalanya, Uthe!, Kasih, Bicara Cinta, Jiwaku, Thankful.
Bersama 3 Diva ( Ruth, Titi Dwi Jayanti, Kris Dayanti) : Semua Jadi Satu, DI3VA
Kompilasi : Hits of the Year 2, Yang Terbaik, Greatest Hits, Salute to Koes Plus/ Bersaudara
Album Rohani : Yang Kurindukan, Berserah pada Yesus, Joyful Christmas, Giving My Best

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?37382

Untuk melihat artikel Profil lainnya, Klik di sini

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :