Kebanyakan orang hanya mengetahui sejarah-sejarah besar Indonesia, seperti sejarah kemerdekaan atau sejarah gejolak politik Indonesia. Tapi Rosihan Anwar, seorang wartawan senior, mencoba menyusunnya dari perspektif berbeda. Dia menulis sejarah-sejarah kecil Indonesia yang sedikit sekali diketahui orang banyak dan luput dari cerita-cerita sejarah Indonesia. Beberapa dari sejarah yang ia tulis, Rosihan juga ikut menyaksikan atau bahkan terlibat langsung di dalamnya. Lewat “Sejarah Kecil “Petite Histoire” Indonesia” Rosihan kembali menceritakan dengan detail sejarah-sejarah kecil Indonesia yang kadang terlupakan.

Kisah-kisah kecil yang pernah terjadi di Indonesia ternyata menarik untuk diketahui, apalagi ketika ternyata berhubungan langsung dengan sejarah besar Indonesia. Dalam buku ini kita bisa mengetahui cerita mengenai Kayu Cendana di Pulau Timur, Riwayat Saisuk di Sumatera Barat, Kudeta Nazi Jerman di Pulau Nias, Perwira Jerman di Pulau Karimun, hingga tempat pembuangan Bung Karno.

Rosihan menceritakan bagaimana awal lagu Indonesia Raya sempat dinilai rendah oleh Belanda ketika diperdengarkan, namun ternyata diterima sebagai lagu kebangsaan Indonesia. Diceritakan pula bagaimana lahirnya Tentara Nasional Indonesia yang berawal dari sekumpulan pemuda yang berbaris dan berdiri tegak, lalu membentuk sendiri organisasi BKR (Badan Keamanan Rakyat). Setelah itu diresmikan unit-unit BKR yang berkembang menjadi TKR (Tentara Keamanan Rakyat), TRI (Tentara Republik Indonesia), dan akhirnya menjadi TNI (Tentara Keamanan Indonesia). Siapa yang menyangka  TNI yang besar itu berawal dari sekumpulan pemuda yang melakukan baris-berbaris? Itulah sekelebat sejarah Indonesia yang luput dari pandangan kita.

Kemudian Rosihan juga menceritakan Presiden Indonesia dari masa ke masa, mulai dari Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid hingga Megawati. Rosihan adalah saksi hidup sejarah Indonesia dalam lima dasawarsa yang mengenal dengan luas tokoh-tokoh penting di Indonesia. Salah satu fakta menarik dari presiden Soekarno adalah sebagai presiden ia sering mengadakan kunjungan ke berbagai negara, namun tidak pernah melakukan kunjungan ke Belanda sebagai kepala negara. Soekarno menunggu undangan resmi dari Ratu Juliana, namun sampai akhir hayatnya undangan itu tak pernah datang.

Sejarah Kecil “Petite Histoire” Indonesia adalah sebuah esai tentang sejarah Indonesia yang ditulis berdasarkan pengalaman seorang wartawan senior. Buku ini dapat menghanyutkan kita seakan-akan kembali ke masa lampau di Indonesia. Sejarah Kecil “Petite Histoire” Indonesia terbagi menjadi 2 jilid.  (chika)

Untuk share artikel ini, Klik www.KabariNews.com/?34267

Untuk melihat Berita Indonesia / Buku lainnya, Klik disini

Klik disini untuk Forum Tanya Jawab

Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini

______________________________________________________

Supported by :