KabariNews – Tahun ini, sepatu Indonesia akan mengisi pasar Amerika yang sebelumnya dikuasai oleh Cina. Harga sepatu Cina mulai naik karena kenaikan upah buruh di negara itu.

Untuk mengisi peluang itu, Indonesia membutuhkan investasi minimal Rp 2 triliun untuk mencapai target penjualan di 2012.Menurut Asosiasi Persepatuan Indonesia, investasi ditujukan untuk menambah kapasitas produksi guna memenuhi pertumbuhan permintaan di pasar ekspor, khususnya AS.

Dadan Soedono, Direktur Eksekutif Asosiasi mengemukakan bahwa tahun ini asosiasi menargetkan ekspor sepatu naik 9,7% dari realisasi 2011 sebesar US$ 3,1 miliar. “Indonesia menjadi tujuan investasi strategis menurut asosiasi ritel dan distributor sepatu dari AS,” kata dia.

Industri sepatu di Indonesia menjadi bahan pertimbangan AS setelah Cina karena kondisi keamanan yang relatif terjaga serta pertumbuhan perekonomian yang stabil. Selain itu, jumlah penduduk yang besar menjadi potensi pasar serta pekerja bagi industri sepatu.

Sebelumnya, Eropa adalah sasaran utama ekspor Indonesia karena 42 % sepatu Indonesia diekspor ke sana. Hanya saja karena laju pertumbuhan ekonomi negara di kawasan Eropa melambat maka AS paling berpotensi menerima sepatu Indonesia karena kebutuhan pasar sepatu AS masih sangat besar.

Ini tak lepas dari pemulihan ekonomi di AS yang lebih dulu dibanding Eropa. Selama ini AS menyumbang 35% terhadap total pasar ekspor sepatu Indonesia. Indonesia adalah negara produsen sepatu ketiga di dunia, setelah Cina dan Vietnam.